Making Love Dengan Dokter
Making Love Dengan Dokter
July adalah seorang dokter muda yang baru saja menamatkan pendidikan dokternya pada sebuah universitas ternama di Jakarta. Sebangaimana dokter baru ia harus menjalani masa PTT (Pegawai Tidak Tetap) pada sebuah desa didaerah itu. Orang tua dan tunangannya keberatan jika July melaksanakan ptt itu didaerah itu, selain jauh dari kotanya dan daerah itu masih terbelakang dan terisolir. Orang tua July sangat keberatan dan ia mengupayakan agar July ditempatkan pada daerah yang dekat dan tidak terisolir itu. Upaya orang tuanya ini gagal karena telah menjadi keputusan instansi pusat dan tidak dapat di batalkan.Nama tunangan July adalah Anthony. Anthony adalah seorang pria yang telah memiliki kehidupan yang mapan pada sebuah tempat kuliah, selain itu ia anak dari sahabat ayah July. Selama mereka pacaran hanya diisi dengan makan malam dan kadang nonton. Mereka berdua tidak pernah melakukan hal bertentangan dengan adat dan agama, sebab masing-masing menyadari suatu saat akan mendapatkannya juga nantinya.
Setelah melalui perjalanan yang melelahkan July dengan diantar Ayahnya dan Anthony ke desa itu. Perjalanan dari kotanya memakan waktu selama 1 hari, ditambah jalan yang amat rusak dan cuman setapak. Didesa itu July disambut oleh warga desa dan kepada desa. Dengan sedikit acara, barulah July resmi bertugas. Lalu Ayahnya dan Anthony ke kota besoknya setelah mewanti-wanti July untuk berhati-hati.
Hari pertama ia bertugas July dibantu oleh kader kesehatan yang bertugas penunjuk jalan. July menempati salah satu rumah milik dusun yang bernama Pak Anwar. Pak Anwar amat disegani dan ia termasuk orang kaya didesa itu. Umurnya sekita 57 tahun dan memiliki 2 orang istri. Pak anwar pun sering meminjamkan sepeda motornya kepada July untuk tugas-tugasnya, kadang-kadang ia sendiri yang membonceng July saat July ingin ke desa sebelah. Bagi July keberadaan Pak Anwar ini sangat membantunya di saat ia hampir putus asa melihat lingkungan desa yang hanya terdiri dari hutan dan jalan setapak yang hanya bisa di tempuh dengan sepeda motor.
Karena sering diantar kedesa-desa lainnya, sering kali tanpa disadari oleh July telah membuat Pak Anwar menaruh rasa ingin memiliki July, apalagi saat berboncengan di jalan sering kali dada July yang montok itu bersentuhan dengan punggung Pak Anwar. Sebagai laki-laki normal ia pun merasakan ingin yang lebih jauh lagi. July merasa ia tak bisa bertugas tanpa dibantu Pak Anwar.
Suatu hari saat pulang dari desa tetangga, mereka kehujanan dan hari itu hujan turun dengan derasnya. Lalu dengan buru-buru Pak Anwar mempercepat kendaraannya, secara otomatis July memegang pinggang Pak Anwar dengan erat dalam suasana itu Pak Anwar dapat merasakan kehangatan dan sentuhan dada July dengan nyata. Lalu mereka sampai di kediaman July yang merupakan juga milik Pak Anwar. Sesampai didalam rumah, July masuk kekamar dan mengganti pakaiannya dengan kimono handuk, sedang Pak Anwar ia pinjamin handuk untuk ganti pakaian yang basah itu.
Saat July sedang berganti pakaian ternyata Pak Anwar ambil kesempatan dan mengintip dari celah pintur kamar July. Jakunnya naik turun karena melihat kehalusan dan kemulusan kulit tubuh July seluruhnya. Dengang langkah pasti ia duduk di ruang tengah rumah itu karena di luar sedang hujan deras.
"Wahh, hujannya deras deras sekali ya Pak !"
"Bagaimana jika nginap disini saja Pak ?" kata July
"Iya Bu ,,, terimah kasih Bu, kalau hujan reda saya akan pulang saja Bu" jawab Pak Anwar.
"Baiklah Pak" kata July
Lalu July kedapur dan membuatkan kopi untuk Pak Anwar.
"Pak, ini kopinya,,"
"Wah kopi, bisa begandang saya malam ini Bu,,"
"Oo,, ya,, Pak,, apa perlu saya ganti dengan teh hangat ?" tanya July.
"Hm,, nggak usah Bu,, ini juga nggak papa !" jawan Pak Anwar, sambil memandang kearah July.
Hingga saat itu hujan belum reda dan paka Anwar terpaksa nginap di rumah itu. July terus menemani paka Anwar ngobrol tentang pekerjaan hingga rencana ia akan menikah. Pak Anwar mendengarnya dengan penuh perhatian dan sesekali mencuri pandang ke dada July. July tak enak hati jika ia meninggalkan pak Anthony sendirian malam itu karena pak Anwar telah banyak membantunya. Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada, karena tidak adanya jaringan televisi. Melihat July yang mulai ngantuk itu lalu pak Anwar menyuruh July tidur duluan.
"Bu,, tidur aja duluan, biar saya diluar sini," kata Pak Anwar.
"Wah,, saya nggak enak ni Pak masa Pak Anwar saya tinggal !" jawab July, memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9.00 wib, yang kalau didesa itu telah larut ditambah hujan yang deras.
Dari tadi pak Anwar terus memperhatikan July karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap July dengan tidak menampakkan keinginannya. Padahal saat itu tanpa di sadari July, Pak Anwar sudah duduk disamping July. KlikDisini :
"Wahh, hujannya deras deras sekali ya Pak !"
"Bagaimana jika nginap disini saja Pak ?" kata July
"Iya Bu ,,, terimah kasih Bu, kalau hujan reda saya akan pulang saja Bu" jawab Pak Anwar.
"Baiklah Pak" kata July
Lalu July kedapur dan membuatkan kopi untuk Pak Anwar.
"Pak, ini kopinya,,"
"Wah kopi, bisa begandang saya malam ini Bu,,"
"Oo,, ya,, Pak,, apa perlu saya ganti dengan teh hangat ?" tanya July.
"Hm,, nggak usah Bu,, ini juga nggak papa !" jawan Pak Anwar, sambil memandang kearah July.
Hingga saat itu hujan belum reda dan paka Anwar terpaksa nginap di rumah itu. July terus menemani paka Anwar ngobrol tentang pekerjaan hingga rencana ia akan menikah. Pak Anwar mendengarnya dengan penuh perhatian dan sesekali mencuri pandang ke dada July. July tak enak hati jika ia meninggalkan pak Anthony sendirian malam itu karena pak Anwar telah banyak membantunya. Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada, karena tidak adanya jaringan televisi. Melihat July yang mulai ngantuk itu lalu pak Anwar menyuruh July tidur duluan.
"Bu,, tidur aja duluan, biar saya diluar sini," kata Pak Anwar.
"Wah,, saya nggak enak ni Pak masa Pak Anwar saya tinggal !" jawab July, memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9.00 wib, yang kalau didesa itu telah larut ditambah hujan yang deras.
Dari tadi pak Anwar terus memperhatikan July karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap July dengan tidak menampakkan keinginannya. Padahal saat itu tanpa di sadari July, Pak Anwar sudah duduk disamping July. KlikDisini :
"Bu July,, dingin ya buk?" tanya Pak Anwar.
"Ya Pak,! jawab July, dengan pasti pak Anwar, meraih tangan July.
"Ini buk, saya pegang tangan Ibu ya, biar dinginnya hilang," bisik Pak Anwar.
Julypun membiarkan Pak Anwar memegang tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu Pak Anwar melingkarkan tangannya di bahu July dan mengelus balik telinga July, padahal itulah daerah sensitif July. Kepala July lalu rebah di bahu pak Anwar dan seperti sepasang kekasih Pak Anwar terus meransangkan daerah peka di tengkuk dan bahu July. July pun meresapi usapan dan elusan lembut laki-laki yang seusia dengan Ayahnya itu, matanya hanya merem melek. Mungkin karena suasana dan cuaca yang dingin membuat July membiarkan tindakan Pak Anwar itu. Pak Anwar lalu berdiri, dan menarik tangan July hingga berdiri. Lalu ia tuntun July kekamarnya dan menyilahkan July untuk berbaring.
"Bu,, tampaknya ibu capai," kata Pak Anwar.
"Iya pak," sahut July.
Pak Anwar keluar kamar dan mengunci pintu rumah itu dan memeriksa jendela, lalu ia masuk kekamar July kembali sambil menguncinya dari dalam. Ia sudah tidak sabar ingin menggauli July yang telah menjadi obsesinya selama ini. Dan malam itu Pak Anwar berjalan kearah July, yang saat itu duduk ditepian tempat tidur.
"Pak,, kok di kunci?" tanya July bingung.
"Biasalah Bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk, jawab Pak Anwar.
"Biasalah Bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk, jawab Pak Anwar.
"Bagaimana Bu, apa masih Dingin?" tanya Pak Anwar.
"Masih Pak," jawab July (sambil ngangguk).
"Baiklah Buk, bagaimana jika saya pijitin kepala Ibu itu biar segar?" kata Pak Anwar.
"Silahkan Pak," jawab July.
"Baiklah Buk, bagaimana jika saya pijitin kepala Ibu itu biar segar?" kata Pak Anwar.
"Silahkan Pak," jawab July.
Lalu July duduk membelakangi Pak Anwar, dan Pak Anwar pun naik ke ranjang itu dengan memijit kepala dan tengkuk July. Padahal yang dilakukannya adalah membuat July merangsang kembali untuk bisa mengusainya. Sebagai laki-laki berpengalaman tidaklah susah bagi Pak Anwar untuk menaklukkan July yang ia tahu belum begitu tau tentang dunia seks dengan laki-laki.
Dengan gerakan lembut dan pasti usapan tangannya mulai dari tengkuk hingga balik telinga July.
July menutup matanya menikmati setiap gerakan tangan Pak Anwar. Dari dekat Pak Anwar dapat merasakan dan menikmati kehalusan kulit July. Beberapa saat lamanya pijitan Anwar itu telah turun ke punggung dan diluar kesadaran July kimononya telah turun dari bahunya dan yang tinggal hanya BH yang menutup payudaranya. BH itupun dengan kelincahan tangan Pak Anwar jatuh dan sempat dilihat Pak Anwar bernomor 34B. Masih dari belakang gerakan tangan Pak Anwar lalu meremas payudara July. July sadar dan menahan gerakan tangan Pak Anwar.
"Sudah pak, jangan lagi Pak." kata July sambil memakai kimononya, dan kembali memasang BHnya yang sempat terbuka.
Pak Anwar kaget dan ia memandang mata July, ada nafsu tertahan, namun ia harus mulai memasang strategi agar July kembali bisa ia kuasai.
"Maaf Bu,, kalau tadi saya lancang," kata Pak Anwar.
July diam saja. Sedang saat itu Pak Anwar hanya selangkah lagi bisa mengusai July. Lalu Pak Anwar berjalan keluar dan ia tinggalkan July. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping July, dan pakaian July saat itu sudah acak-acakan.
"Bu,, apa Ibu marah,?" tanya Pak Anwar.
"Tidak Pak tapi sayalah yang salah. Padahal selama saya pacaran sampai tunangan belum pernah seperti ini." terang July.
Dan Pak Anwar manggut-manggut mendengar perkataan July. Cuaca malam itu tetap hujan deras dan dingin udara terus menusuk tulang, pak Anwar mengerti jika July khawatir sebab ia masih perawan, namun tekadnya sudah bulat bahwa malam itu July harus bisa ia gauli.
Dalam kebiusan sikap July saat itu, Pak Anwar kembali meraih tangan July dan menciumnya, July diam membisu, lalu Pak Anwar memeluk July dan tidak ada penolakan dari July, Rupanya July saat tadi telah bangkit birahinya namun karena ingat akan statusnya maka ia menolak Pak Anwar. Dijari July memang melingkar cincin tunangan dan pak Anthony tidak memperdulikannya.
Dengan kelihaiannya, Pak Anwar bisa membuat July kembali larut dalam pelukan dan alunan nafsu yang di pancarkan laki-laki desa itu. Sekali sentak maka terbukalah kimono July, hingga terbuka seluruh kulit tubuhnya yang mulus itu, dan tanpa bisa ditolak July. Dengan penuh nafsu Pak Anwar dengan pasti membelai payudara putih itu hingga memerah dan dengan mulutnya ia isep putingnya. Keringat telah membasahi tubuh July dan membuatnya pasrah kepada Pak Anwar.
Sebelah tangan Pak Anwar turun dan merogoh CD July dan memasuki jari kelubang vaginanya yang telah basah. Lalu ia buka dan tubuh July ia baringkan. Ia amat bernafsu sekali melihat belahan vagina July yang tertutup oleh sedikit bulu halus.
Pak Anwar pun lalu membuka baju dan celananya, hingga mereka berdua sama-sama bugil diatas tempat tidur itu. Penis Pak Anwar lumayan panjang dan besar. July saat itu tidak tahu apa-apa lagi.
Pak Anwar pun lalu membuka kedua kaki July dan langsung mengarahkan penisnya kebelahan vaginanya July. Beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati ia angkat kedua kaki July yang panjang itu kebahunya, dan barulah ia bisa memasukan kepala penisnya.
"Aduhh Pak,, aughhghhh,, ghhh,, sakit Pak," jerit July. Pak Anwar lalu menarik penisnya kembali. Lalu dengan mulutnya ia beri air ludah ke pinggiran lubang vaginanya biar lancar. Kemudian ia ulangi memasukan penisnya. Dengan hati-hati ia dorong masuk, dan dan berhasil masuk ke dalam vaginanya July.
"Auugkk,," jerit July.
"Sebentar Bu,," kata Pak Anwar.
"Nanti juga hilang sakitnya Bu,," terangnya lagi.
Sekali hentak maka seluruh penisnya masuk dan ia maju mundurkan. Padahal saat itu July merasa dilolosi vaginanya. Dan ia gigit bibir bawahnya menahan rasa ngilu dan sakit saat penetrasi tadi. Pak Anwar telah berhasil merobek selaput darah July, hingga kelihatan tetesan darah di paha mulus July saat itu dan membasahi sprey yang kusut akibat gerakan mereka berdua.
Sekali hentak maka seluruh penisnya masuk dan ia maju mundurkan. Padahal saat itu July merasa dilolosi vaginanya. Dan ia gigit bibir bawahnya menahan rasa ngilu dan sakit saat penetrasi tadi. Pak Anwar telah berhasil merobek selaput darah July, hingga kelihatan tetesan darah di paha mulus July saat itu dan membasahi sprey yang kusut akibat gerakan mereka berdua.
Tangan pak Anwar pun terus meremas-remas payudara July dan kembali menahan pinggul July. Lebih kurang 20 menit ia maju mundurkan penisnya kedalam vaginanya July. Dan July sudah 2 kali orgasme, barulah ia muntahkan spermanya didalam rahim July. lalu ia tetap diam diatas tubuh July. Terlihat ketika itu, tubuh putih mulus July berada dibawah tubuh Pak Anwar yang masih meremas payudara dan menjilat bibir dan lidahnya July. Kedua tubuh manusia itu penuh keringat. Di sudut mata July ada air mata karena keperawanannya telah hilang bukan karena tunangannya tapi oleh laki-laki tua itu.
Ia tidak punya pilihan lain karena telah terlanjur di setubuhi Pak Anwar. Hingga menjelang pagi pak Anwar kembali mengulang permainan seks itu dengan July, hingga July merasakan kenikmatan dan mengetahui rahasia dalam permaianan dewasa Pak Anwar. Dan July pun tidak ingat lagi saat itu ia terbelenggu oleh gairah dan nafsu yang di berikan Pak Anwar kepadanya. Dan selama July menjalani ptt di desa itu, merekapun sering melakukan hubungan seks dan menikmatinya bersama-sama.
Sampai suatu saat July selesai menjalani ptt di desa itu dan berakhirlah hubungan seks mereka. Dan July pun pulang ke kota dan bertemu kembali dengan tunangannya. Ia pun takut akan tunangannya apabila tau bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi, karena saat berada di desa sudah berulang kali di gauli Pak Anwar yang adalah seorang kepala dusun yang amat disegani di desa. AgenBandarCeme.
Post a Comment