NIkmat bersama Janda Seksi
Nikmat Bersama Janda Seksi
Ini benar-benar pengalaman nyata ku dan menurut aku ini adalah rezeki nomplok saat aku pertama kalinya aku bercinta dengan Janda. Namaku Irvan, aku adalah seorang mahasiswa tingakat 6. Saat itu sepulang kuliah sekitar jam 20.00 aku keluar dari kampus. Setelah setengah jam sampailah aku di kost dengan mengendarai motorku. sesampainya dikost aku memarkirkan motorku lalu aku menaruh tasku di kasur. Beberapa saat setelah itu aku merasa lapar sekali. Kulihat saat itu warung depan kostan aku masih buka.Melihat itu aku pun kemudian segera pergi kewarung langgananku itu. Sesampainya di warung akupun segera memesan makanan.
"Malem Tante Any,," ucapku sembari melihat kearah etalase makanan.
"Malem juga Irvan, mau makan yah " tanyanya.
"Iya nih Tante, lauk sama sayurannya kok sudah habis sih Tante,? tanyaku.
"Iya nih habis semua, palingan tinggal nasi putih aja," ucapnya.
"Aduh.. gimana yah nih Tante Any, masa aku makan nasi putih doang, padahal aku udah laper banget, huuhh.." ucapku memelas.
"Aduh kasihan banget si ganteng satu ini, gini aja deh kamu makan dirumah tante aja, dirumah masih ada persediaan lauk ayam tuh, nanti tante gorengin kalau kamu mau, gratis nggak usah bayar," ucapnya menawarkan makan gratis kepadaku.
Sebagai anak kostan mendengar tawaran makanan gratis pasti aku tidak akan menolak.
"Wah boleh tuh Tante, Terima kasih sebelumnya yah Tante, hehe,'' ucapku girang.
"Yaudah tunggu sebentar yah ganteng, Tante tutup dulu warung nya okey !" ucapnya sembari menutup warungnya.
"Iya Tante, yaudah sini biar aku bantuin," jawabku dan bergegas membantunya.
Beberapa saat kemudian kamipun menutup warung Tante Any. Setelah warung selesai di tutup, kemudian kami pun segera menuju rumah Tante Any yang letak rumahnya yang tidak jauh dari warung tersebut. Sekitar 5 menit sampailah kami dirumahnya Tante Any segera membuka pintu rumahnya, setelah membuka diapun mempersilahkan aku duduk di kursi kayu yang ada busanya.
"Irvan tunggu disini dulu yah, Tante mau ganti baju dulu, risih banget nih bajunya udah kena keringet. Oh iya kamu nonton Tv dulu aja, anggep aja kayak rumah kamu sendiri, hhe" ucapnya lalu bergegas ke kamarnya.
"Okey Tante Any," jawabku singkat.
Sembari menunggu Tante Any berganti baju akupun segera menyalakan Tv. Beberapa menit berlalu Tante Any pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan daster yang minim tanpa lengan, yang panjangnya cuman diatas lutut. Astaga Tante Any seksi sekali malam itu, terlihat putih mulus dan motok sekali paha dan pantatnya itu. Ohhhh,, seketika penisku pun berdiri tegak.
Oh iya Tante Any ini adalah janda muda berusia 30 tahun yang di tinggal suaminya dan belum mempunyai anak dari hasil pernikahannya. So, bisa dipastikan vaginanya masih seperti ABG, tembem dan sempit, hehe. Saat itu aku hanya sekilas melihatnya, karena Tante Any segera pergi kedapur untuk memasak untukku. Beberapa menit didapur tiba-tiba saja dia memanggilku.
"Irvan ganteng, coba kamu kesini tolongin Tante sebentar deh,," ucapnya berteriak dari dapur.
"Iya Tante,," ucapku lalu berjalan menuju dapur.
Tepat dibelakang Tante Any akupun bertanya.
"Mau minta tolong apa Tante ke Irvan,?" tanyaku.
"Kayaknya dipunggung Tante ada semut deh Van, kamu bisa tolong garukkin gk, tangan Tante nggak sampai nih mau nggegaruk. Oh iya sekalian Tante mau tanya, kamu mau digorengin paha atau dada, Van ?" ucapnya sembari memegang piring yang berisi paha dan dada ayam mentah.
"Oh iya Tante sini biar aku garukin, dan aku dada aja ya Tante," ucapku sembari mulai menggaruk punggung Tante Any.
"Ouh kamu suka dada yah, hemmm.. anak muda tuh kebanyakan suka dada yah. hehe" ucapnya sambil memasukkan dada ayam ke penggorengan.
"Iya dong Tante, dada kan lebih enak Tante, selain besar dagingnya juga keset dan kenyal," ucapku sambil menggaruknya daru belakang.
"Oh gitu yah, gede dan kenyalan mana sama punya Tante ?" ucap Tante Any dengan entengnya.
Sejenak aku terdia, dan kaget mendengat pertanyaannya.
"Kok diem sih, ayo jawab," ucapnya lagi
"Eeee,, gimana ya Tante,, eeee"
Belum selesai aku menjawab, tiba-tiba saja dia meraih tangan kananku dengan tangan kanannya lalu diarahkannya pada buah dadanya. Ouuhh ,,, gilak nih janda yang satu ini benar-benar agresif sekali, ucapku dalam hati. Dan woww, ternyata Tante Any tidak memakai BH, gilee benerrrr..
"Gimana udah bisa jawab belum, coba remas payudara Tante, Biar kamu tau besar dan kenyalan mana!" ucapnya sambil terus menahan tanganku di payudara kananya.
Saat itu aku benar-benar terkejut dengan kelakuannya. Karena dia yang meminta aku pun segera meremas-remas payudaranya tanpa ragu. Saa itu aku pun mendadak horny parah guys. Sambil meremas payudaranya yang tidak memakai BH aku tempelkan penisku yang masih terbungkus celana panjangku pada pantatnya sambil terus meremas payudaranya.
"Ayo jawab, keenakkan kamu yah meremas payudara Tante, hahhaha,,," ucapnya menggodaku.
"Hehe iya nih Tante, Beuuhh,, gede dan kenyalan dada Tante dong, hehe" ucapku sambil terus meremas. 2 menit kemudian dada ayam yang dari tadi di gorengpun sudah matang, Tante Any mematikan kompor lalu menaruh dada ayam itu di piring yang tadi sudah diambilnya. Saat itu dia menaruh dada ayam di piring sambil terus aku remasi payudaranya.
"Hemmmm,,, ada yang keenakkan nih, ini kamu mau makan dada Tante apa mau makan dada ayam,?" tanyanya kepadaku.
"Makan dada Tante dulu aja deh, dada ayamnya nanti aja setelah makan dada Tante, hehe,, " ucapku dengan beraninya.
Saat itu aku berkata sambil terus meremas dan mengesek-gesekan penisku yang masih terbungkus celana pada pantat Tante Any yang semok dan sangat kenyal itu.
"Yauda deh kalau gitu, tapi makan dada tantenya dikamar mandi aja yah sekalian kita mandi bareng, lagian kamu juga belum mandikan," ucapnya sambil mengedipkan mata genit.
"Siap komandan,'' jawabku semangat karena birahi sudah di puncaknya.
Tanpa membuang waktu aku pun segera menuju kekamar mandi, sedangkan tante any menutup pintu rumahnya agar perbuatan kami tidak diketahui tetangganya. Setelah menutup pintu tante any pun menyusulku kekamar mandi. Saat itu aku sudah telanjang bula dengan penisku yang sudah tegak dan siap bertempur.
"Wah kamu udah telajang aja yah Van. dasar bocah mesum kamu, hehe," ucapnya sambil membuka daster lalu melepas celana dalamnya.
Ouuhh astaga... benar-benar montok sekali payudara tante any, belum lagi vaginanya. beuhhh.. gembul sekali seperti kue apem. Saat itu aku semakin bernafsu saja melihat tante any yang telanjang bulat didepan ku.
"Kok diem aja sih Van, kenapa kamu udah nafsu banget yah melihat tante,, weeekkk," ucapnya memecah lamunaku yang terpesona melihat keindahan tubuhnya.
Memang benar-banar janda cantik nih tante any, badanya masih kecang sekali, perutnya rata, pinggangnya ramping, udah gitu vaginanya bersih tanpa sedikit buku kewantiaan sehelaipun. pasti dia rajin mencukur rambut divaginannya deh hehe.
"Tau aja den tante, nih si otong(penis) udah tegang maksimal nih tante,, haha" ucapku.
"Yaudah si otong (penis) suruh sabar dulu yah, kita mandi dulu biar wangi," ucapnya lalu dia menguyur tubuhnya dengan air.
"Iya tante,'' ucapku , lalu ikut mengguyur tubuhku dengan air.
Kebetulan saat itu gayung dikamar mandi itu ada dua, jadi kami tidak saling berebut. Sambil mandi aku mengesek-gesekkan penisku ke pantat tante any. Huhhh,,, rasanya udah nggak sabar sekali aku ingin segera menyodok vaginanya yang tembem dengan penisku.
"Van tolong baluri tubuh tante dengan sabun cair itu dong, nanti kmau juga tante baluri juga badan kamu sama sabun cair itu," ucap tante sambil mengambil sabun cair yang ada disampingnya.
“ Siap tante semok kesayanganku, ” ucapku penuh nafsu.
Didalam kamar mandi ukuran 3×2 meter itu kami pun saling membaluri tubuh kami dengan sabun cair. Aku baluri tubuh tante any sabun cair dari leher hingga ujung kaki, sebaliknya tante any juga membaluri seluruh tubuhku dengan sabun cair. Setelah tubuh kami terbaluri sabun cair, tante any pun segera mengalungkan kedua tangannya dileherku lalu bibirnya menyambar bibirku dengan penuh nafsu,
“ Eummmmm…. Eummmm… Ssssshhhh…, ” suara lenguhanku.
"Ouh kamu suka dada yah, hemmm.. anak muda tuh kebanyakan suka dada yah. hehe" ucapnya sambil memasukkan dada ayam ke penggorengan.
"Iya dong Tante, dada kan lebih enak Tante, selain besar dagingnya juga keset dan kenyal," ucapku sambil menggaruknya daru belakang.
"Oh gitu yah, gede dan kenyalan mana sama punya Tante ?" ucap Tante Any dengan entengnya.
Sejenak aku terdia, dan kaget mendengat pertanyaannya.
"Kok diem sih, ayo jawab," ucapnya lagi
"Eeee,, gimana ya Tante,, eeee"
Belum selesai aku menjawab, tiba-tiba saja dia meraih tangan kananku dengan tangan kanannya lalu diarahkannya pada buah dadanya. Ouuhh ,,, gilak nih janda yang satu ini benar-benar agresif sekali, ucapku dalam hati. Dan woww, ternyata Tante Any tidak memakai BH, gilee benerrrr..
"Gimana udah bisa jawab belum, coba remas payudara Tante, Biar kamu tau besar dan kenyalan mana!" ucapnya sambil terus menahan tanganku di payudara kananya.
Saat itu aku benar-benar terkejut dengan kelakuannya. Karena dia yang meminta aku pun segera meremas-remas payudaranya tanpa ragu. Saa itu aku pun mendadak horny parah guys. Sambil meremas payudaranya yang tidak memakai BH aku tempelkan penisku yang masih terbungkus celana panjangku pada pantatnya sambil terus meremas payudaranya.
"Ayo jawab, keenakkan kamu yah meremas payudara Tante, hahhaha,,," ucapnya menggodaku.
"Hehe iya nih Tante, Beuuhh,, gede dan kenyalan dada Tante dong, hehe" ucapku sambil terus meremas. 2 menit kemudian dada ayam yang dari tadi di gorengpun sudah matang, Tante Any mematikan kompor lalu menaruh dada ayam itu di piring yang tadi sudah diambilnya. Saat itu dia menaruh dada ayam di piring sambil terus aku remasi payudaranya.
"Hemmmm,,, ada yang keenakkan nih, ini kamu mau makan dada Tante apa mau makan dada ayam,?" tanyanya kepadaku.
"Makan dada Tante dulu aja deh, dada ayamnya nanti aja setelah makan dada Tante, hehe,, " ucapku dengan beraninya.
Saat itu aku berkata sambil terus meremas dan mengesek-gesekan penisku yang masih terbungkus celana pada pantat Tante Any yang semok dan sangat kenyal itu.
"Yauda deh kalau gitu, tapi makan dada tantenya dikamar mandi aja yah sekalian kita mandi bareng, lagian kamu juga belum mandikan," ucapnya sambil mengedipkan mata genit.
"Siap komandan,'' jawabku semangat karena birahi sudah di puncaknya.
Tanpa membuang waktu aku pun segera menuju kekamar mandi, sedangkan tante any menutup pintu rumahnya agar perbuatan kami tidak diketahui tetangganya. Setelah menutup pintu tante any pun menyusulku kekamar mandi. Saat itu aku sudah telanjang bula dengan penisku yang sudah tegak dan siap bertempur.
"Wah kamu udah telajang aja yah Van. dasar bocah mesum kamu, hehe," ucapnya sambil membuka daster lalu melepas celana dalamnya.
Ouuhh astaga... benar-benar montok sekali payudara tante any, belum lagi vaginanya. beuhhh.. gembul sekali seperti kue apem. Saat itu aku semakin bernafsu saja melihat tante any yang telanjang bulat didepan ku.
"Kok diem aja sih Van, kenapa kamu udah nafsu banget yah melihat tante,, weeekkk," ucapnya memecah lamunaku yang terpesona melihat keindahan tubuhnya.
Memang benar-banar janda cantik nih tante any, badanya masih kecang sekali, perutnya rata, pinggangnya ramping, udah gitu vaginanya bersih tanpa sedikit buku kewantiaan sehelaipun. pasti dia rajin mencukur rambut divaginannya deh hehe.
"Tau aja den tante, nih si otong(penis) udah tegang maksimal nih tante,, haha" ucapku.
"Yaudah si otong (penis) suruh sabar dulu yah, kita mandi dulu biar wangi," ucapnya lalu dia menguyur tubuhnya dengan air.
"Iya tante,'' ucapku , lalu ikut mengguyur tubuhku dengan air.
Kebetulan saat itu gayung dikamar mandi itu ada dua, jadi kami tidak saling berebut. Sambil mandi aku mengesek-gesekkan penisku ke pantat tante any. Huhhh,,, rasanya udah nggak sabar sekali aku ingin segera menyodok vaginanya yang tembem dengan penisku.
"Van tolong baluri tubuh tante dengan sabun cair itu dong, nanti kmau juga tante baluri juga badan kamu sama sabun cair itu," ucap tante sambil mengambil sabun cair yang ada disampingnya.
“ Siap tante semok kesayanganku, ” ucapku penuh nafsu.
Didalam kamar mandi ukuran 3×2 meter itu kami pun saling membaluri tubuh kami dengan sabun cair. Aku baluri tubuh tante any sabun cair dari leher hingga ujung kaki, sebaliknya tante any juga membaluri seluruh tubuhku dengan sabun cair. Setelah tubuh kami terbaluri sabun cair, tante any pun segera mengalungkan kedua tangannya dileherku lalu bibirnya menyambar bibirku dengan penuh nafsu,
“ Eummmmm…. Eummmm… Ssssshhhh…, ” suara lenguhanku.
Aku yang sudah bernafsu sekali, kusambut ciuman tante any dengan penuh nafsu seks juga. Bibir kami saling mengulum dengan penuh gairah seks. Tak puas dengan berciuman aku pun merapatkan tubuhku pada tubuh tante any lalu tanganku aku arahkan pada pantatnya,
“ Eughhhh… Ssshhhh… Remas terus pantat tante Van… Ouhhhh…, ” ucapnya dengan sejenak melepas ciuman kami.
“ Iya tante, Oughhhh…., ” ucapku sembari meremasi pantat tante any dengan gemasnya. KlikDisini :
Setelah itu kamipun segera berciuman kembali. Posisi tubuhku saat itu menempel dengan tubuh tante any. Kejantanaku yang sudah ereksi maksimal itu terasa geli sekali karena tergesek-gesek perut tante any yang berlumur sabun cair. Merasakan penisku yang selalu menyentuh perutnya, tante any pun pengertian sekali, saat itu dia meraih penisku lalu mengocoknya,
“ Ssshhhhh… enak sekali tante, terus kocok tante… Oughhhh…., ” desah nikmatku dengan melepas ciuman kami sejenak.
“ Iya sayang, Ssshhhh… Sekarang kamu juga mainin vagina tante yah biar kita sama enak, Oughhh…, ” ucapnya sembari mengocok penisku.
Tanpa banyak bicara lagi, tangan kananku tetap meremas pantanya, sedangkan tangan kiriku pun segera memainkan klitorisnya, aku tekan dan aku putar-putarkan vagina
nya dengan penuh nafsu. Sebaliknya dia juga mengocok penisku yang berlumur sabun cair dengan penuh nafsu juga. Saat itu kami-pun menghentikan ciuman kami, kami sama-sama fokus memainkan kelamin kami,
“Yah seperti itu Van, terus mainkan vagina tante dan remasi pantat tante terus… Ssssshhh… Aghhhhh…, ” ucapnya lalu mendesah nikmat.
“Iya tante, tante juga kocok terus penis aku yah… Oughhh…, ” ucapku lalu mendesah juga.
Sekitar 10 menit kami saling memainkan alat kelamin kami. Kocokanya sungguh enak sekali, bahkan lebih enak dikocok daripada ML. Saat itu aku yang merasa akan orgasme akupun mengentikan kocokanya,
“Tante Ngocoknya udah yah, sayang banget kalau spermaku keluar ditangan tante, mendingan aku keluarin di vagina tante nanti, hehe,” ucapku sembari menyingkirkan tangan tante any dari kejantananku.
“ Benar juga tuh Van, yaudah kita langsung beraksi aja yuk, tante juga udah nggak kuat nih, habisnya kamu pinter banget sih ngobel vagina tante, vagina tante udah becek banget nih, ” ucapnya sembari menununjuk kearah vagina nya yang basah oleh lendir bercampur sabun cair.
“ Iya deh tante, Kita ML pakai gaya apa nih tante, ” tanyaku.
“ Anjing kencing aja yah Van, soalnya nggak mungkin jugakan kalau tante terlentang dilantai kamar mandi ini, hahaha, ” ucapnya sembari tertawa.
“Anjing kencing, Dogggy style kali tante, yaudah sana buruan tante nungging,” ucapku memintanya.
“ Iya itu maksud tante, maklumlah tantekan udah nggak muda lagi,” ucapnya lalu dia menungging membelakangiku.
Ketika menungging tanganya berpegangan pada bak mandi agar dia tidak jatuh ketika aku sodok nanti. Seketika terlihatlah sebongkah pantat yang bulat, kencang , lebar, dengan terselip sebuah lubang kenikmatan ditengahnya. Nafsuku semakin memuncak saja melihat pantat dan vagina Tante Any dari belakang. Tanpa banyak bicara lagi segera aku benamkan penisku pada liang senggamanya,
“ Zlebbbbbbb… Oughhhhh… Sssssshhhhh…., ” lenguh nimatku.
Kutanamkan dalam-dalam penisku pada vagina Tante Any,
“ Oughhhh Van… Eughhhhhh…. Besar sekali penis kamu Van, rasanya vagina tante kayak diperawani lagi… Oughhhh…,” ucapnya nampak agak kesakitan.
Memang sih penisku tergolong besar, udah gitu panjang lagi. Selain itu Vagina tante Any yang sudah lama tidak terjamah penis laki-laki terasa sempit dan cengkraman otot vaginya sangat kuat sekali. rasanya tidak kalah dengan vagina mantan pacarku dulu, malahan lebih enak vagina tante any. Setealah itu mulailah aku gerakan maju mundur penisku didalam vagina tante Arum.
Aku yang sudah bernfasu langsung menggenjot vagina tante any dengan cepat,
“ Plakkkkk… Plakkkkk… Pyekkkk…. Plakkkkk… Pyekkkk… Plakkkkk… Plakkkkk… Plakkkkk…, ” suara kulitku yang bertemu pantat tante any yang basah dengan sabun cair ketika aku memaju mundurkan penisku dengan cepat dan kuat.
“Oughhh Van,, kamu ganas sekali sayang, kamu mainnya kasar ya... Oughhh,,,” ucapnya sembari mendesah.
“Iya nih Tante, habisnya aku udah gemes dan nafsu sekali sama tante, Sssshhh,,” ucapku sembari terus menyodok vagina tante any.
“ Hegggg,… Eughhhhh…. Oughhh… terserah kamu aja Van, terus sodok Van,,, Oughhhh,,,” desah tante any terlihat kuwalahan dengan permainan seks ku.
Saat itu aku menyodok vagina tante any dengan keras dan cepat. Seiring dengan sodokanku itu, payudara tante Arum yang montok dan besar itu bergoyang goyang seiring kuhempaskan penisku didalam liang senggamanya. Sayang sekali rasanya jika didiamkan. Sembari terus menyodok aku membungkukan tubuhku lalu aku raih payudaranya dan aku remas dengan kedua tanganku,
“ Eughhhh… Eummmm …. Pandai sekali kamu Van, yah remas payudaraku juga, dan terus genjot vangina tante Van,,, Oughhhh,,,” ucapnya puas merasakan kombinasi seks ku.
“ Iya tante sayang, ” jawabku singkat.
Tidak lama setelah itu, tiba-tiba saja tubuh tante any mengejang dan otot vaginanya mengencang menjepit penis ku,
“Aghhhhh,,, Aku keluar sayang,,, Oughhhhh,,, Uhhhhhh,,,” desah panjangnya mendapatkan klimakasnya.
“Oughhhhhh…. Iya tante sayang, aku merasakan itu, rasanya hangat sekali, dan memek tante menjepit penisku lebih kuat dari sebelumnya, Eummmm…, ” ucapku sembari terus menyodok vagina tante any yang tambah becek itu.
Aku pun saat itu masih belum mendapatkan orgasme. Tidak terasa kami sudah ML selama 15 menit dengan gaya doggie style. Saat itu aku melihat pada jam tanganku yang masih aku kenakan, Dalam hatiku berkata, kuat juga gue yah, hehe. Aku yang seharians udah lelah dengan kuliahku, aku pun ingin segera mendapatkan klimaksku juga,
“ Tante, sekarang kaki tante dirapatkan yah,” pintaku sembari menghentikan sodokanku sejenak.
Setelah tante any merapatkan kakinya, saat itupun rasanya penisku terjepit kuat sekali oleh vagina tante any. Lalu setelah itu aku pun mulai mengayunkan penisku lagi dengan cepat dan penuh nafsu,
“Oughhh… Ahhh… Ahhhh… Ssssshhh… Ughhhh… Van perih Van rasanya, Ssshhhhh…, ” ucap tante any nampak kesakitan dengan gaya itu.
“ tahan sebentar yah Tante, sebentar lagi aku keluar, Oughhh…. ” ucapku sembari terus menyodok vagina Tante Any.
Sekitar 5 menit aku menyodoknya, terasa penisku sudah tidak kuat menahan spermaku yang akan menyembur. Penisku berdenyut-denyut dan,
“ Crotttttttttttt,,, Crotttttttttttt,,, Crottttttttttttt,,,”
Pada akhirnya aku mendaptakan klimaksku. Kusemburkan semua spermaku kedalam vagina tante Any yang tembem itu,
“ Ougggghhhh,,, Enak sekali tante,,,” ucapku puas dengan klimaksku.
“ Iya sayang, kamu hebat sekali beraksi nya, tante benar-benar kualahan negentot sama kamu, Oughhhhhhhh…, ” ucapnya memujiku.
Tersalurkanlah hasrat seks kami malam itu dengan penuh kepuasan. Sperma ku saat itu memenuhi rahim tante Any, sampai-sampai aku melihat spermaku berjatuhan kelantai ketika aku mencabut penisku dari liang vagina nya. Nafas kami terengah-engah saling bersahutan saat itu. Sejenak kami mengatur nafas kami sembari menikmati sisa-sisa nikmat percintaan kami.
Setelah itu kami pun segera mandi, terasa dingin sekali malam itu setelah kami bercinta. Setelah selesai mandi kami pun segera mengeringkan tubuh kami dengan handuk. Kemudian kami pun segera memakai pakaian kami kembali dan keluar dari kamar mandi untuk makan. Malam itu kami makan dengan lahapnya. Selesai makan aku pun segera berpamitan pulang,
“ Tante Udah malem nih, aku pulang dulu yah, terima kasih buwat makan gratis dan ML gratisnya yah, hehe…, ” ucapku sembari mencolek payudaranya.
“ Hahhaa… dasar anak nakal, yaudah sana pulang, besok-besok kalau mau makan dada tante kesinilagi yah, hehe,,,” ucapnya menggodaku.
“ Siap tante sayang, Beuhh tante semok,” ucapku.
Kemudian tante any pun segera membukakan pintu lalu aku segera keluar dari rumahnya. Sungguh makan malam yang penuh sensasi pada hari itu. Sesampainya dikos aku pun langsung merebahkan tubuhku dikasur sembari membayangkan percintaan kami. Lama-kelamaan mataku dan tubuhku yang sudah lelah pun memaksa aku untuk segera tidur.
Malam itu tidurku nyenyak sekali. Semenjak kejadian malam itu aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan jika aku ada dikosan. Tante Any selalu memberi aku makan dan ML gratis selama aku tinggal di kostku itu. Sampai pada akhirnya hubungan kami pun berakhir gara-gara aku telah mendapatkan pacar baru yang cantik, kaya, dan lebih hebat cara bercintanya daripada tante any. AgenBandarCeme.
“ Eughhhh… Ssshhhh… Remas terus pantat tante Van… Ouhhhh…, ” ucapnya dengan sejenak melepas ciuman kami.
“ Iya tante, Oughhhh…., ” ucapku sembari meremasi pantat tante any dengan gemasnya. KlikDisini :
Setelah itu kamipun segera berciuman kembali. Posisi tubuhku saat itu menempel dengan tubuh tante any. Kejantanaku yang sudah ereksi maksimal itu terasa geli sekali karena tergesek-gesek perut tante any yang berlumur sabun cair. Merasakan penisku yang selalu menyentuh perutnya, tante any pun pengertian sekali, saat itu dia meraih penisku lalu mengocoknya,
“ Ssshhhhh… enak sekali tante, terus kocok tante… Oughhhh…., ” desah nikmatku dengan melepas ciuman kami sejenak.
“ Iya sayang, Ssshhhh… Sekarang kamu juga mainin vagina tante yah biar kita sama enak, Oughhh…, ” ucapnya sembari mengocok penisku.
Tanpa banyak bicara lagi, tangan kananku tetap meremas pantanya, sedangkan tangan kiriku pun segera memainkan klitorisnya, aku tekan dan aku putar-putarkan vagina
nya dengan penuh nafsu. Sebaliknya dia juga mengocok penisku yang berlumur sabun cair dengan penuh nafsu juga. Saat itu kami-pun menghentikan ciuman kami, kami sama-sama fokus memainkan kelamin kami,
“Yah seperti itu Van, terus mainkan vagina tante dan remasi pantat tante terus… Ssssshhh… Aghhhhh…, ” ucapnya lalu mendesah nikmat.
“Iya tante, tante juga kocok terus penis aku yah… Oughhh…, ” ucapku lalu mendesah juga.
Sekitar 10 menit kami saling memainkan alat kelamin kami. Kocokanya sungguh enak sekali, bahkan lebih enak dikocok daripada ML. Saat itu aku yang merasa akan orgasme akupun mengentikan kocokanya,
“Tante Ngocoknya udah yah, sayang banget kalau spermaku keluar ditangan tante, mendingan aku keluarin di vagina tante nanti, hehe,” ucapku sembari menyingkirkan tangan tante any dari kejantananku.
“ Benar juga tuh Van, yaudah kita langsung beraksi aja yuk, tante juga udah nggak kuat nih, habisnya kamu pinter banget sih ngobel vagina tante, vagina tante udah becek banget nih, ” ucapnya sembari menununjuk kearah vagina nya yang basah oleh lendir bercampur sabun cair.
“ Iya deh tante, Kita ML pakai gaya apa nih tante, ” tanyaku.
“ Anjing kencing aja yah Van, soalnya nggak mungkin jugakan kalau tante terlentang dilantai kamar mandi ini, hahaha, ” ucapnya sembari tertawa.
“Anjing kencing, Dogggy style kali tante, yaudah sana buruan tante nungging,” ucapku memintanya.
“ Iya itu maksud tante, maklumlah tantekan udah nggak muda lagi,” ucapnya lalu dia menungging membelakangiku.
Ketika menungging tanganya berpegangan pada bak mandi agar dia tidak jatuh ketika aku sodok nanti. Seketika terlihatlah sebongkah pantat yang bulat, kencang , lebar, dengan terselip sebuah lubang kenikmatan ditengahnya. Nafsuku semakin memuncak saja melihat pantat dan vagina Tante Any dari belakang. Tanpa banyak bicara lagi segera aku benamkan penisku pada liang senggamanya,
“ Zlebbbbbbb… Oughhhhh… Sssssshhhhh…., ” lenguh nimatku.
Kutanamkan dalam-dalam penisku pada vagina Tante Any,
“ Oughhhh Van… Eughhhhhh…. Besar sekali penis kamu Van, rasanya vagina tante kayak diperawani lagi… Oughhhh…,” ucapnya nampak agak kesakitan.
Memang sih penisku tergolong besar, udah gitu panjang lagi. Selain itu Vagina tante Any yang sudah lama tidak terjamah penis laki-laki terasa sempit dan cengkraman otot vaginya sangat kuat sekali. rasanya tidak kalah dengan vagina mantan pacarku dulu, malahan lebih enak vagina tante any. Setealah itu mulailah aku gerakan maju mundur penisku didalam vagina tante Arum.
Aku yang sudah bernfasu langsung menggenjot vagina tante any dengan cepat,
“ Plakkkkk… Plakkkkk… Pyekkkk…. Plakkkkk… Pyekkkk… Plakkkkk… Plakkkkk… Plakkkkk…, ” suara kulitku yang bertemu pantat tante any yang basah dengan sabun cair ketika aku memaju mundurkan penisku dengan cepat dan kuat.
“Oughhh Van,, kamu ganas sekali sayang, kamu mainnya kasar ya... Oughhh,,,” ucapnya sembari mendesah.
“Iya nih Tante, habisnya aku udah gemes dan nafsu sekali sama tante, Sssshhh,,” ucapku sembari terus menyodok vagina tante any.
“ Hegggg,… Eughhhhh…. Oughhh… terserah kamu aja Van, terus sodok Van,,, Oughhhh,,,” desah tante any terlihat kuwalahan dengan permainan seks ku.
Saat itu aku menyodok vagina tante any dengan keras dan cepat. Seiring dengan sodokanku itu, payudara tante Arum yang montok dan besar itu bergoyang goyang seiring kuhempaskan penisku didalam liang senggamanya. Sayang sekali rasanya jika didiamkan. Sembari terus menyodok aku membungkukan tubuhku lalu aku raih payudaranya dan aku remas dengan kedua tanganku,
“ Eughhhh… Eummmm …. Pandai sekali kamu Van, yah remas payudaraku juga, dan terus genjot vangina tante Van,,, Oughhhh,,,” ucapnya puas merasakan kombinasi seks ku.
“ Iya tante sayang, ” jawabku singkat.
Tidak lama setelah itu, tiba-tiba saja tubuh tante any mengejang dan otot vaginanya mengencang menjepit penis ku,
“Aghhhhh,,, Aku keluar sayang,,, Oughhhhh,,, Uhhhhhh,,,” desah panjangnya mendapatkan klimakasnya.
“Oughhhhhh…. Iya tante sayang, aku merasakan itu, rasanya hangat sekali, dan memek tante menjepit penisku lebih kuat dari sebelumnya, Eummmm…, ” ucapku sembari terus menyodok vagina tante any yang tambah becek itu.
Aku pun saat itu masih belum mendapatkan orgasme. Tidak terasa kami sudah ML selama 15 menit dengan gaya doggie style. Saat itu aku melihat pada jam tanganku yang masih aku kenakan, Dalam hatiku berkata, kuat juga gue yah, hehe. Aku yang seharians udah lelah dengan kuliahku, aku pun ingin segera mendapatkan klimaksku juga,
“ Tante, sekarang kaki tante dirapatkan yah,” pintaku sembari menghentikan sodokanku sejenak.
Setelah tante any merapatkan kakinya, saat itupun rasanya penisku terjepit kuat sekali oleh vagina tante any. Lalu setelah itu aku pun mulai mengayunkan penisku lagi dengan cepat dan penuh nafsu,
“Oughhh… Ahhh… Ahhhh… Ssssshhh… Ughhhh… Van perih Van rasanya, Ssshhhhh…, ” ucap tante any nampak kesakitan dengan gaya itu.
“ tahan sebentar yah Tante, sebentar lagi aku keluar, Oughhh…. ” ucapku sembari terus menyodok vagina Tante Any.
Sekitar 5 menit aku menyodoknya, terasa penisku sudah tidak kuat menahan spermaku yang akan menyembur. Penisku berdenyut-denyut dan,
“ Crotttttttttttt,,, Crotttttttttttt,,, Crottttttttttttt,,,”
Pada akhirnya aku mendaptakan klimaksku. Kusemburkan semua spermaku kedalam vagina tante Any yang tembem itu,
“ Ougggghhhh,,, Enak sekali tante,,,” ucapku puas dengan klimaksku.
“ Iya sayang, kamu hebat sekali beraksi nya, tante benar-benar kualahan negentot sama kamu, Oughhhhhhhh…, ” ucapnya memujiku.
Tersalurkanlah hasrat seks kami malam itu dengan penuh kepuasan. Sperma ku saat itu memenuhi rahim tante Any, sampai-sampai aku melihat spermaku berjatuhan kelantai ketika aku mencabut penisku dari liang vagina nya. Nafas kami terengah-engah saling bersahutan saat itu. Sejenak kami mengatur nafas kami sembari menikmati sisa-sisa nikmat percintaan kami.
Setelah itu kami pun segera mandi, terasa dingin sekali malam itu setelah kami bercinta. Setelah selesai mandi kami pun segera mengeringkan tubuh kami dengan handuk. Kemudian kami pun segera memakai pakaian kami kembali dan keluar dari kamar mandi untuk makan. Malam itu kami makan dengan lahapnya. Selesai makan aku pun segera berpamitan pulang,
“ Tante Udah malem nih, aku pulang dulu yah, terima kasih buwat makan gratis dan ML gratisnya yah, hehe…, ” ucapku sembari mencolek payudaranya.
“ Hahhaa… dasar anak nakal, yaudah sana pulang, besok-besok kalau mau makan dada tante kesinilagi yah, hehe,,,” ucapnya menggodaku.
“ Siap tante sayang, Beuhh tante semok,” ucapku.
Kemudian tante any pun segera membukakan pintu lalu aku segera keluar dari rumahnya. Sungguh makan malam yang penuh sensasi pada hari itu. Sesampainya dikos aku pun langsung merebahkan tubuhku dikasur sembari membayangkan percintaan kami. Lama-kelamaan mataku dan tubuhku yang sudah lelah pun memaksa aku untuk segera tidur.
Malam itu tidurku nyenyak sekali. Semenjak kejadian malam itu aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan jika aku ada dikosan. Tante Any selalu memberi aku makan dan ML gratis selama aku tinggal di kostku itu. Sampai pada akhirnya hubungan kami pun berakhir gara-gara aku telah mendapatkan pacar baru yang cantik, kaya, dan lebih hebat cara bercintanya daripada tante any. AgenBandarCeme.
Post a Comment