Header Ads

Seo Services

Cewe Malam Pemandu Karaoke

 http://www.qqkenzo.org/index.php

Cewe Malam Pemandu Karaoke

Cerita ku bersama cewe malam pemandu karaoke. Aku sudah berkeluarga yang memiliki satu orang istri dan anak. Pada awal nya aku hanya mencoba Relax untuk pergi ke karaoke tapi malah keterusan.

Padahal istriku juga cantik dan selalu menggairahkan dalam berhubungan tapi namanya juga laki-laki, ya ada sifat untuk hal lain, seakan akan belum puas, singkat cerita awalnya aku cuma iseng-iseng main kesebuah klub karaoke. Tidak disangka disana banyak gadis-gadis cantik berusia remaja.

Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang.

Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis disana. Wajahnya cantik , tubuhnya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat, dan aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari delapan belas tahun.

Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.

Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu tau kalau sejak tadi aku memperhatikannya. Sambil tersenyun dia menghampiriku, dan langsung saja duduk di sampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya diatas pahaku. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.

"Sendirian aja nih Omm" sapanya dengan senyuman menggoda.
"Eh ,, iya " sahutku agak tergagap.
"Perlu teman nggak ?" dia langsung menawarkan diri.

Aku tidak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aku benar-benar tidak tau kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu.

Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta traktir minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke klub ini dan bertemu dengannya.

Semula aku memang canggung, tapu lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang di mengenakan rok yang cukup pendek,sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.

Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya. Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis itu masih terus membayang di pelupuk mata. Senyumannya dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali ke masa remaja.

Esoknya aku datang lagi ke club karaoke itu, dan ternyata gadis itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu aku benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah.

Aku bersenang senang dengan gadis sebaya dengan adikku. Dan kali inipun aku pulang menjelang subuh. Mungkin karena istri ku tidaktidak pernah bertanya dan juga tidak rewel. Aku jadi kerajinan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Susiana.

Entah benar apa tidak aku sendiri tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Susiana mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas.

Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini ke sebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Susiana tidak menolak ketika aku mampir di halaman depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamat yang telah ku pesan.

Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang menbangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Aku tau kalau Susiana mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.

Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Susiana, hingga tanpa busana, dan tubuh Susiana sangat padat dan berisi. Susiana mendesah dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya.

Sekujur tubuhnya langsusng bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari jemariku bermain main dipinggiran daerahvaginanya. Tapi itu sudah cukup membuat Susiana mengelinjang dan semakin bergairah.

Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan muntun tangan gadis itu ke arah batang penisku. Entah kenapa, tiba-tiba Susiana menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaan ku ini. Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya uang indah untuk menutupi keindahan paga ayunya. KlikDisini : 

 http://www.qqkenzo.org/game_news.php?menu=game

"Jangan Omm.." desah Susiana tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya."
"Kenapa?" tanyaku sambil mencium belakang telinganya.
"Aku,, hmm aku,," Susiana tidak bisa meneruskan kata-ktanya. Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya.

Saat itu Susiana kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sehingga sedikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit terkuak, dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa dengan puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.

Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut denyut mulai masuk menyeruak memasuki lian vaginannya yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya.

Tapi aku tidak kehilangan akal, aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Susuana saat itu tudak bisa leluasa menggerak-gerakan tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.

Berhasil,, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Susiana yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang penisku melesak ke dalam liang vagina Susiana dengan seutuhnya, seketika itu juga Susiana memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku.

Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu di dalam vagina Susiana, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku.

Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak percaya bahwa Susiana ternyata masih perawan.

Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Susiana tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.

Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main di dalam lubang vagina Susiana yang masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Susiana sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

Malam itu juga Susiana menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan keperawanannya.

Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Susiana yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.

“Maafkan aku, Susiana. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula…”, kataku mencoba menghibur.

Susiana hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi.

Sedangkan aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.

Aku menunggu sampai Susiana keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah.

Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Susiana duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.

Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih dan halus. Susiana menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi di sekitar vaginanya.

Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Susiana merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.

"Pelan-pelan, Omm. Perih,," rintih Susiana tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Susiana menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.

Perlahan tapi pasti, Susiana mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Susiana memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt.

Kali ini Susiana mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung lunglai di pembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Susiana, membuatku hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini.

Hingga akhirnya aku merasakan kejutan-kejutan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan di dalam liang vagina Susiana. Akupun akhirnya roboh tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan Susiana malam itu. AgenBandarCeme.

No comments

AgenBandarCeme - SPG Swalayan Yang Cantik

SPG Swalayan Yang Cantik Aku pernah bekerja di salah satu swalayan terkemuka di kota M selama lbh kurang 7 taon. Awal-nya penempatan aku...