Perawan Ku Untuk Majikan Ku
Perawan Ku Untuk Majikan Ku
Namaku Gina, aku seorang gadis yang berasal dari kota kecil. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi merantau setelah lulus dari SMA untuk membantu perekonomian keluargaku, apalagi aku tahu keadaan keluargaku yang serba kekurangan. Dengan dua adik yang masih sekolah aku tetap pergi hanya dengan bermodal sebuah alamat yang aku peroleh dari tetanggaku, katanya disana aku akan mendapat pekerjaan sebagai ART (Asisten Rumah Tangga) ataupun sebagai pengasuh. Dengan lugunya aku mencari alamat itu.Meskipun aku melewati masa SMA tapi tidak sekalipun aku mengenal seperti dalam cerita seks layaknya anak muda yang lain. Karena semasa SMA saja aku masih harus membantu Ibuku yang menjaga warung dari sepulang sekolah sampai malam hari. Sehingga tidak ada waktu untuk melakukan hubungan pacaran apalagi melakukan adegan seperti dalam cerita seks, walau pernah juga ada yang menembaku waktu aku sekolah dulu.
Banyak yang bilang kalau wajahku mirip dengan artis lawas Maudy, bahkan cara ngomongku juga kata orang begitu lembut. Tapi penampilanku yang masih seperti orang kampung agak menutup kecantikkan ku, sampai di kota aku segera mencari alamat yang aku pegang. Dan angkot yang aku tumpangi berhenti di sebuah rumah, aku pun memencet bel karena waktu juga menunjukkan pukul 9 malam.
Seorang wanita paruh baya membukakan pintu,
''Maaf mencari siapa,,?'' tanyanya.
''Ini Bu,, saya dapat alamat ini, katanya saya akan menemukan perkerjaan disini,'' jawabku. Dia mengambil alamat yang aku bawa.
''Oohh benar, silahkan masuk'' perempuan tadi langsung membawa ku masuk kedalam, rupanya disana sudah banyak wanita sepertiku juga.
Singkatnya akupun tinggal disana dan dapat pelajaran cara bekerja sebagai asisten rumah tangga. Sampai akhirnya sebulan lebih aku mendapat seorang majikan, dia menginginkan aku untuk menjaga anak mereka yang masih berusia 8 bulan. Pasangan ini masih muda aku lihat, dan di dalam rumah ini pasangan ini hanya tinggal bertiga dengan anak yang masih balita.
Ada juga seorang asisten rumah tangga namun dia tidak menginap, sore hari dia pulang. Dan tinggallah aku sendiri apalagi majikanku sering tidak pulang, katanya mereka bekerja, namun majikan priku aku biasa memanggilnya Pak Arka, dia seorang seorang pria yang begitu baik. Begitu juga padaku, meskipun aku hanya pengasuh anaknya, lain dengan istrinya Bu Rani, dia seolah tidak memperdulikan aku yang menjaga anaknya.
Bahkan ketika ada temanya datang kerumah, Nyonya Rani menyuruhku untuk tidak keluar kamar dengan anakny. Karena itupun aku tidak sering keluar dari kamar apalagi kalau hanya ingin melihat pemandangan di luar aku bisa melihatnya dari balkon kamar si kecil, yang juga merupakan kamar ku. Sering juga aku mendengar majikanku bertengkar bahkan dapat aku dengar dengan jelas ketika Nyonya menghina suaminya.
Sebagai wanita aku merasa kasihan dengan Tuan Arka yang lebih sering berada di rumah sepulang dari kerjanya. Dia lebih perhatian pada Resya anak mereka yang kini aku asuh,
''Wahh, Reysa sudah gede ya'' kaya Tuan Arka ketika melihat perkembangan anaknya.
''Gin,, minggu ini kita akan pergi jalan jalan keluar, kamu siap-siap ya'' kata Tuan Arka. Aku senang sekali mendengar kata jalan-jalan dari Tuan Arka. Karena selama berada disini aku belum pernah pergi kemanapun paling hanya menemani Nyonya belanja ke mall. Dan hari minggu yang di rencanakan telah tiba, namun sepertinya ada kesalahan karena hingga agak siang Nyonya belum juga pulang.
''Ya sudah Gina,, kita berangkat bertiga aja'' trenyuh hati ini melihat Tuan Arka, kamipun sampai di sebuah tempat wisata. KlikDisini :
Ada juga seorang asisten rumah tangga namun dia tidak menginap, sore hari dia pulang. Dan tinggallah aku sendiri apalagi majikanku sering tidak pulang, katanya mereka bekerja, namun majikan priku aku biasa memanggilnya Pak Arka, dia seorang seorang pria yang begitu baik. Begitu juga padaku, meskipun aku hanya pengasuh anaknya, lain dengan istrinya Bu Rani, dia seolah tidak memperdulikan aku yang menjaga anaknya.
Bahkan ketika ada temanya datang kerumah, Nyonya Rani menyuruhku untuk tidak keluar kamar dengan anakny. Karena itupun aku tidak sering keluar dari kamar apalagi kalau hanya ingin melihat pemandangan di luar aku bisa melihatnya dari balkon kamar si kecil, yang juga merupakan kamar ku. Sering juga aku mendengar majikanku bertengkar bahkan dapat aku dengar dengan jelas ketika Nyonya menghina suaminya.
Sebagai wanita aku merasa kasihan dengan Tuan Arka yang lebih sering berada di rumah sepulang dari kerjanya. Dia lebih perhatian pada Resya anak mereka yang kini aku asuh,
''Wahh, Reysa sudah gede ya'' kaya Tuan Arka ketika melihat perkembangan anaknya.
''Gin,, minggu ini kita akan pergi jalan jalan keluar, kamu siap-siap ya'' kata Tuan Arka. Aku senang sekali mendengar kata jalan-jalan dari Tuan Arka. Karena selama berada disini aku belum pernah pergi kemanapun paling hanya menemani Nyonya belanja ke mall. Dan hari minggu yang di rencanakan telah tiba, namun sepertinya ada kesalahan karena hingga agak siang Nyonya belum juga pulang.
''Ya sudah Gina,, kita berangkat bertiga aja'' trenyuh hati ini melihat Tuan Arka, kamipun sampai di sebuah tempat wisata. KlikDisini :
Kami bercanda disana bahkan Tuan Arka tidak canggung berfoto denganku, dan banyak yang mengira kalau kami pasangan suami istri. Aku malu mendengar orang berkata kalau kami pasangan yang serasi sedangkan Tuan Arka hanya tersenyum menanggapi perkataan orang tersebut. Ketika aku mengendong si kecil dan memberinya pada Tuan Arka secara tidak sengaja tangannya mengenai payudara ku.
Bedesir hatiku saat itu bahkan aku terkeju sampai tidak bergerak sedikitpun. Rupanya Tuan Arka tau kalau aku salting, dia bersikap seolah tidak tau apa-apa. Sampai akhirnya kami pulang dan melihat rumah masih dalam keadaan sepi, segera aku menyalakan lampu setelah menidurkan si kecil. Lalu akupun tiduran karena akupun sudah mandi bahkan sudah makan di luar tadi.
Teringat kejadian tadi aku begitu gugup, selama ini aku tidak pernah di sentuh oleh laki-laki manapun apa lagi sampai melakukan adegan seperti dalam cerita seks. Sampai akhirnya aku dibuat terkejut lagi ketika Tuan Arka masuk kedalam kamarku.
''Sudah tidur Gina,,?" tanya Tuan Arka, sambil mendekatkan wajahnya padaku dan dalam sekejap dia sudah menyentuhku bibirku. Aku benar-benar gugup kali ini. Dia menekan tubuhku sambil memegang kedua bahuku, hingga akupun terjungkal di atas tempat tidur. Tubuh Tua Arka sudah berada di atas tubuhku.
''Ehhhmmm,, Tuaannn,, aaaggghhhh,, aaagghhh,,'' Bukannya menarik tubuhku, tapi aku menikmatinya, setelah itu Tuan Arka membuka baju yang aku pakai dan aku membiarkan dia melakukannya.
Hingga akhirnya akupun dalam keadaan telanjang bulat, lama Tuan Arka menatap tubuhku. Dan aku memegang kedua payudaraku,
''Gina,, aku sayang kamu'' Bisiknya sambil merabatubuhku dengan lembut, getaran didalam tubuhku semakin menjadi apalagi seperti adegan dalam cerita seks Tuan Arka memasukan penisnya ke dalam lubang kemaluan ku dan dia mengalami kesulitan melakukan itu.
Hingga akhirnya diapun bisa melakukannya dan,
''Ouugghh,,, aaakkhhh,, aaagghhh,,'' nikmatnya kurasa dalam setiap getaran tubuhku, dan semakin lama Tuan Arka semakin cepat bergerak di atas tubuhku, Dan sesekali dia mecium tubuhku dan berakhir dengan lumatan pada bibirku yang masih pasif membalasnya.
Hingga akhirnya Tuan Arka mengerang juga,
''Oouuhhhh,, ohhhh,, ahhhh,, Ginn,,, aagghhh,,, saayaanggg'' aku pejamkan mataku seakan tidak ingin melewatkan hal yang begitu nikmat ini, aku pegang punggung Tuan Arka yang mulai basah oleh keringat. Bahkan kini tanganku mulai beranu meraba-rabanya. Atau lebih tepatnya mengelus dengan lembut hingga akhirnya aku mendengar Tuan Arka mengerang keras
''Ouugghhh,, oouuggghhhh,, aarrgghhhhh Gin,, aku keluarrr,,'' Saat itu juga aku merasa vagina ku penuh dengan sesuatu yang hangat. Dan nikmat sekali rasanya tapi aku tau kalau itu sperma Tuan Arka meskipun aku belum melakukan adegan cerita seks.
Tubuhku dia dekap dengan mesranya bahkan Tuan Arkan mencium keningku dengan lembut,
''Maaf Gina,, tapi terus terang aku menyukaimu dari awal,,'' katany lalu dia kembali mendekap tubuhku, sedangkan aku masih belum percaya kalu habis melakukan seperti dalam cerita seks. Dengan tetesan air mata aku mendekap tubuh Tuan Arka, hingga kami pun tertidu di dalam kamar itu hingga pagi. AgenBandarCeme.
Post a Comment