Header Ads

Seo Services

Adik ku Kekasih Ku

 https://bit.ly/2K8zqn0

Adik Ku Kekasih Ku

Namaku Desy, mahasiswi tingkat tiga di sebuah perguruan tinggi negri di Bandung. Aku dan saudaraku empat bersaudara, aku anak nomor tiga. Kakakku Ine sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di Jakarta. Kakakku nomor dua, Mas Doni berkerja di Batam, dan adikku Danu yang paling bungsu masih kelas SMA negri di Bandung.

Pertama kali aku melakukan hubungan seks dengan kakakku nomor dua saat aku masih kelas dua SMA. Saat itu kakakku sedang cuti dan pulang ke Bandung, aku sangat senang sekali. Kami pergi ke Cipanasdan kami menyewa sebuah pondokan disana. Malam harinya saat aku sedan tertidur lelap di kamarku, aku merasa ada sesuatu di kemaluanku. Mula-mula rasanya enak sekali seperti ada yang membelai dan menghisapnya, tetapi tiba-tiba rasanya sangat sakit seperti ada yang menekan dan berusaha masuk, dan kurasakan juga seperti ada yang sedang menindihku.

Saat aku membuka mataku, aku melihat kakakku sedang menindihu dan berusaha memasukkan batang kemaluannya, aku mecoba berontak tapi tenagaku kalah kuat.

''Mas Doni, jangan,, aduh sakitt Mass,, sakitt'' teriakku.
''Ahh diem aja dan jangan coba teriak'' kata kakakku.

Malam itu kegadisanku di ambil oleh kakakku sendiri. Tidak ada rasa nikmat seperti yang kubaca di buku, melainkan rasanya sakit sekali. Aku hanya bisa pasrah dan menahan sakit di bagian liang kewanitaan ku. Saat kakakku bergerak di atas tubuhku. Gerakkannya kasar seperti mencabik-cabik tubuhku. Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu. Saat kulihat tubuh kakakku mengenjang dan kurasakan yang hangat menyemprot ke dalam liang vaginaku, semakin hancurlah perasaan hatiku.

Pagi harinya aku hanya terdiam di kamar, karena tubuhku rasanya lemas dan sakit. Saat kakakku mengajakku pergi, aku hanya memalingkan wajahku dan menangis. Sore harinya kakakku masuk kekamarku, dia minta maaf atas kejadian semalam dan berusaha untuk memperbaikinya, tapi aku hanya diam saja. Malam harinya kakakku datang lagi kekamarku. Aku sangat ketakutan, tapi dia hanya tersenyum dan mencoba mencium bibirku, aku kembali berontak. Aku memaki-maki kakakku, tapi dia tidak perduli dan kembali mencium bibirku sambil meremas payudaraku, lama-lama aku menjadi terangsang karenanya. Dan malam itu kembali aku dan kakakku melakukannya, tapi lain dari malam yang kemarin, malam ini aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kami melakukannya dua sampai tiga kali.

Sebelum kakakku kembali bekerja di Batam, saat mengatar kakakku di Bandara, aku meminta hadiah perpisahan darinya. Di kamar mandi Bandara kami melakukannya lagi,

''Ahh,, Mas Doni,, terus Mass,, akhh,,'' desahku.
''Aaakkhh Desy kamu cantik sekali,, akhhh,, Desy,, Mas mau keluar,, akhh'' ngerang Mas Doni.
''Desy juga Mas,, akkhhh,, Mas,, Desy keluar Masss,, akkhh'' kami pun orgasme bersamaan.

Mas Doni memelukku erat-erat, begitu juga diriku. Setelah beberapa saat kami berciuman dan kembali lagi ke ruang tunggu dengan alasan habis dari kantin membeli makanan. Aku hanya bisa menangis saat Mas Doni pergi, tapi aku juga sangat bahagia dengan hadiah yang diberikannya.

Sejak saat itu aku seperti ketagihan dengan seks, dan untuk melampiaskannya aku hanya dapat melakukannya masturbasi di kamar mandi. Aku sudah punya pacar dan kami melakukannya sampai sekarang, tapi aku jarang merasakan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari kakakku. Dan saat adikku mulai beranjak dewasa, aku melihat sosok kakakku, tapi adikku lebih tampan dan gagah bila dibandingkan dengan kakakku. Aku sering merasa terangsang, tapi hanya bisa kutahan dan lagi-lagi hanya bisa kulampiaskan dengan jalan masturbasi. Entah berapa lama aku bisa menahan keinginan untuk melakukannya dengan adikku.

Sampai suatu hari, saat orang tua ku sedang tidak ada dirumah, adikku baru pulang sekolah dan aku menyiapkan makan siang untuknya. Karena hari itu terasa panas, aku hanya menggunakan celana pendek dan t-shirt tanpa memakai BH. Saat adikku kusuruh makan, Dani menolak karena asyik berenang. Selesai makan aku buatkan jus jeruk dan kuantarkan ke kolam renang. Sambil meminum jus, aku melihat adikku berenang. Saat Danu keluar dari kolam renang dan duduk di sebelahku meminum jus jeruk dan berjemur, jantungku berdetak kencang dan aku sangat tidak tahan untuk memeluknya.

Tidak kusangka adikku yang dulunya polos, sekarang sudah berubah menjadi seorang cowok yang tampan terlebih lagi hobinya adalah berenang. Dadanya terlihat bidang dengan bentuk yang menggairahkan, tubuhnya atletis dan bisa kutebak kalau batangnya juga lumaya besar. Aku hanya dapat memandangnya, wajahnya ditutupi oleh handuk kecil yang di gunakannya untuk mengeringkan tubuhnya. Aku sudah tidak tahan lagi dan tidak peduli apa yang akan terjadi. Aku membelai dada adikku dan Danu hanya menggelinjang kegelian.
''Mbak Desy,, apaan sih,, geli tau,, kurang kerjaan, mendingan bikinin aku roti bakar,,'' ucapnya.

Aku sedikit terkejut dan kucubit perutnya, Danu hanya tertawa.
''Emang aku pembatumu, enak aja,, '' kataku agak jengkel.

Aku benar-benar tidak tahan, tanpa pikir panjang lagi kutindih tubuh adikku dan kulepar handuh ke wajahnya.
''Mbak Desy mau ngapain sih?'' tanyanya.

Tanpa sepata katapun langusng kucium bibirnya dan kuremas-remas dadanya yang bidang itu. Adikku sangat terkejut dengan apa yang kulakukan dan mendorong tubuhku. Aku tidak perduli, kucium lagi bibirnya dan kali ini adikku tidak bereaksi apa apa dan mencoba untuk menikmatinya. Aku tau kalau Danu mulai terangsang, karena kurasakan diantara kedua pahanya ada sesuatu yang bertambah besar.

Ku ciumi terus bibir dan lehernya, adikku sedikit kewalahan tapi Danu selalu mencoba membalas ciumanku walau terasa agak kaku.

''Baru pertama dicium cewek ya,,?'' tanyaku.
''Ahh Mbak, banyak omong, terusin aja Mbak,,'' katanya tidak sabar lagi.

Mendengar ucapanya aku jadi semakin bersemangat, langsung kubuka kaosku, dan adikku hanya bisa melotot melihat payudaraku yang cukup besar.

''Wahh, susu Mbak bagus sekali, baru kali ini Danu melihat susu cewek,,'' katanya.

Kusuruh Danu memegang dan memerasnya,,

''Aduh jangan keras keras, sakit,, coba sekarang kamu isep susu Mbah'' suruh ku. Lalu ku sodorkan payudaraku ke mulutnya, Danu mengulum dan menhisap payudaraku,
''Akhh enak sekali,, sshhhss,, ahhh terus Dan,, enak sekali,,'' desah ku.

Kusuruh Danu berhenti, lalu kuciumi lagi bibir dan lehernya, kemudian kuturun ke dadanya dan kuciumi serta kugigit pelan putingnya, Danu hanya bisa mendesah lirih, 
''Akh.. enak Mbak, akhh..'' desah Danu. KlikDisini : 


 https://bit.ly/2K8zqn0

Dengan tergesa aku turun kebawah, kulihat batang kejantanannya yang gagah sudah sedikit tercetak dan memperlihatkan kepalanya di celana renang adikku. Dengan penuh nafsu langsung kutarik celana renang adikku sampai ke lututnya.

''Wah.., Danu, punya kamu oke juga nih, lebih bagus dari punya Mas Doni..'' kataku.

Adikku hanya tersenyum dan sepertinya tidak sabar dengan apa yang akan kulakukan. Aku pun lalu membuka celanaku dan sekarang aku telanjang. Danu bangun dari kursi dan duduk, lalu Danu meraba bibir kemaluanku, kemudian kusuruh Danu menjilati bibir kemaluanku. Danu kelihatannya kaget tapi langsung kutarik kepalanya ke arah kemaluanku, dan Danu mulai menjilati permukaan vaginaku.

''Akh.., Danuu,, enak sekali terus akh.. yaa disitu,,, enak.., akhh.. terus Dan terus akkhh..'' desahku.

Aku menggelinjang keenakan dibuatnya, rasanya enak sekali dan aku sangat suka jika ada yang menjilati kemaluanku. Aku sudah tidak tahan, kudorong tubuh adikku ke kursi lagi, kemudian kupegang batang kejantanannya dan kuarahkan ke vaginaku. Danu kelihatannya sedikit tegang saat kepala kejantanannya menyentuh permukaan bibir vaginaku. Danu menahan nafas dan mengerang saat aku menekan tubuhku ke bawah, dan batang kejantanannya masuk seluruhnya ke liang vaginaku.

''Akh.. Mbak.. enak sekali.. hangat.. yeah.. ayo Mbak terusin..'' erangnya.

Aku lalu bergerak, menggoyangkan pantatku ke atas dan ke bawah, dan kadang kuputar-putar, tangan adikku kusuruh meremas-remas payudaraku dan Danu sangat bernafsu sekali. Aku bergerak semakin lama semaki cepat, tanganku memegang paha adikku untuk tumpuan. Beberapa saat kemudian, nafas adikku mulai memburu dan gerakannya mulai tidak karuan, kadang memegang pantatku, kadang meremas payudaraku, dan aku tahu kalau Danu sudah hampir keluar dan berusaha menahannya.

''Akh.. Mbak.., aduh.. Danu mau keluar Mbak..'' desahnya.
''Tahan Ton.., Mbak sebentar lagi akhh..'' pintaku.

Semakin kupercepat gerakanku, aku mulai liar. Kuremas dadanya dan saat kurasa kenikmatan itu, aku menekan tubuh adikku, dan tubuhku menjadi tegang sambil kuremas paha adikku.

''Danu nggak tahan lagi Mbak.. akh.. Mbak, Danu keluar Mbak akhh..''

Pantatnya terangkat ke atas dan kurasakan semprotannya yang cukup keras beberapa kali di dalam rahimku. Begitu juga denganku, otot kemaluanku menekan batangnya dan kurasakan liangku semakin basah, baik oleh cairanku ditambah dengan sperma adikku yang menyemprot sangat banyak di lubang senggamaku.

Tubuh kami basah oleh keringat, dan kemudian kupeluk tubuh adikku menikmati sisa-sisa kenikmatan tadi. Nafas adikku mulai teratur dan kurasakan batang kemaluannya mulai mengecil di liang vaginaku, namun pantatku masih tetap bergoyang di atas tubuhnya.

''Mbak, enak sekali.., makasih ya Mbak, baru pertama kali ini Danu merasakan nikmatnya tubuh perempuan dan nikmatnya melakukan hubungan badan.'' katanya.
''Mbak yang harusnya makasih sama kamu, ternyata adik Mbak cukup hebat walau baru pertama kali, tapi Mbak sangat puas sekali dan Mbak pengen sekali lagi, bolehkan Dan,,? tanyaku.
''Wah.., Danu juga mau Mbak..'' kata Danu menyetujui.

Kucabut batang kejantanannya dari lubang vaginaku dan kembali kurasakan orgasme saat mencabutnya. Batang kemaluan adikku sudah mengecil sekarang, tapi tetap telihat gagah. Danu lalu duduk di pinggir kursi dan aku kemudian menjilati batang kejantanannya, Danu kembali mendesah, 
''Ssshh.., enak Mbak..''

Tangannya membelai rambutku dan kadang meremas payudaraku. Aku kembali terangsang dan batang kemaluan Danu dengan cepatnya kembali tegak dan kokoh. Aku lalu lari dan menceburkan diriku di kolam renang, Danu menyusul setelah membuka celana renang yang masih tertinggal di lututnya. Di kolam kembali kami berciuman, tapi sekarang Danu kubiarkan lebih agresif. Sambil duduk di tangga kolam, diciuminya bibir dan leherku, kemudian dihisapnya puting payudaraku.

Kemudian kurasakan Danu berusaha memasukkan batang keperkasaannya, tapi selalu meleset. Aku hanya tertawa kecil, lalu kubantu dia. Kupegang batangnya dan kuarahkan ke kemaluanku. Danu hanya tertawa kecil dan kemudian dia menekan rudalnya ke sarangku. Danu lalu menggerakkan pantatnya dan memompa senjatannya keluar masuk liang vaginaku, nafasnya juga mulai memburu. Aku menikmati tekanan yang diberikan Danu dan rasanya nikmat sekali.

''Akh.., enak sekali Dan, yang keras Ton.. Akh..'' desahku.
''Akhh Mbak.., kita pindah di kursi ya..! Di sini nggak enak.'' pintanya.

Danu lalu mengangkat tubuhku, kulingkarkan kakiku di pinggangnya sehingga aku masih bisa bergerak walaupun Danu berdiri dan berjalan ke arah kursi tempat kami tadi. Di baringkannya tubuhku, lalu Danu mulai memompa batang kejantanannya lagi, semakin lama semaki cepat. Aku mengimbangi gerakakn Danu dengan mengerakkan pantatku ke kiri dan ke kanan, kadang kuremas-remas pantat adikku yang kenyal. Nafas Danu mulai tidak teratur.

''Lebih cepat Dan.. akhhhh..'' desahku.
''Mbak.., Danu mau keluar Mbak, akh..'' erang Danu mau orgasme untuk kedua kali.

Gerakan Danu semakin cepat, dan saat kulihat tubuh Danu mulai mengejang, kulingkarkan kakiku di pinggangnya. Danu menekan dan memasukan batang kemaluannya lebih dalam lagi.

''Akh.., Mbak, Danu keluar Mbak, akhh.., Mbak.. ngeakhh...'' desahnya.

Tubuhnya lalu rubuh di atas tubuhku. Tanpa mengeluarkan burungnya, kusuruh Danu berbalik dan aku mulai menggerakkan pantatku di atas tubuhnya. Batang kemaluan Danu memang mengecil, tapi lama-lama mulai mengembang lagi. Aku bergerak tidak karuan di atas tubuhnya, sampai beberapa saat kemudian aku orgasme, kupeluk erat-erat tubuh Danu. Setelah agak tenang, karena aku tahu kalau Danu belum keluar, kemudian aku turun dan mengulum batang keperkasaannya. Danu menggerakkan pantatnya ke kiri dan ke kanan dan kadang menusuk ke dalam mulutku. Selang beberapa waktu kemudian, batang kemaluannya seperti mengembang di dalam mulutku.

''Akh.., Danu keluar Mbak.. akhh..''

Spermanya menyembur di dalam mulutku dan kutelan semuanya, kemudian kami berpelukan dan berciuman. Tanpa sadar kami tertidur di kursi, kepalaku kurebahkan di dadanya dan tubuhku di atas tubuhnya. Sore hari kami dikejutkan oleh suara klakson mobil dan kami buru-buru bangun. Aku memakai bajuku yang berserakan di pingir kolam dan Danu buru-buru mengambil celana renangnya dan berlari ke kamarnya. Saat makan malam, kakiku mengeranyangi kakinya dan jari kakiku menekan batangnya yang mulai mengembang. Kedua orang tuaku sedikit keheranan dengan kelakuan kami, tapi mereka tidak pernah tahu dengan apa yang telah terjadi di antara kami. Malamnya seusai makan malam, aku langsung masuk kamar, begitu juga Danu. Tengah malam aku terbangun karena Danu menciumi bibirku dan malam itu kami melakukannya lagi.

Sejak saat itu, secara sembunyi-sembunyi kami melakukannya, bahkan setelah aku menikah dengan pacarku, kami pun masih sering melakukannya, terutama saat suamiku sedang dinas keluar kota. Rahasia ini sampai sekarang masih kami pegang dan bahkan cinta gelap kami ini membuahkan putra pertamaku yang sekarang sudah berusia 9 tahun.

Saat pernikahan Danu aku memberikan sebuah hadiah. Setelah malam pengantinnya, kami melakukannya di gudang belakang rumah saat semua orang sudah terlelap. Danu bilang walaupun istrinya sekarang masih gadis, tapi tidak ada yang menyaingi aku. Makanya suamiku sangat betah di rumah karena servisku yang sangat memuaskan, tanpa tahu kalau aku selingkuh dengan adik kandungku sendiri. AgenBandarCeme.

No comments

AgenBandarCeme - SPG Swalayan Yang Cantik

SPG Swalayan Yang Cantik Aku pernah bekerja di salah satu swalayan terkemuka di kota M selama lbh kurang 7 taon. Awal-nya penempatan aku...