Bertemu Dengan Teman SMP Dulu
Bertemu Dengan Teman SMP Dulu
Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Wajah saya biasa biasa saja, tidak jelek juga tidak cantik, ya lumayanlah. Umur saya 24 tahun, tubuh saya juga tidak terlalu proposional. Kakak saya sudah menikah semua dan saya baru saja melangsungkan pernikahan dua bulan yang lalu dengan laki laki pilihan saya. Kami sangat bahagia sekali. Sebulan sesudah itu gejala-gejala kehamilan nampak dan saya positif hamil dengan usia kandungan 3 minggu.Suami saya tidak mengetahui kehamilan saya ini karena suami saya baru pergi ke Semarang untuk keperluan dinas yang di tugaskan oleh kantornya untuk waktu yang cukup lama, kurang lebih sekitar 4 sampai 5 bulan. Saya sempat protes keras karena kami baru saja melangsungkan pernikahan dan saya sedang menikmati keindahan seks yang selama ini saya bayangkan begitu enak dan sangat indah sekali dan memang itu semua terbukti, seks begitu enak, menyenangkan dan sangat indah sekali.
Kejadian ini terjadi ketika saya memeriksa kandungan saua ke dokter kandungan yang terkenal di kota saya. Saya tidak mengetahui kalau dokter itu adalah teman SMP saya, saya baru sadar ketika Hendra menyapa saya,
''Mauren,, kamu Mauren kan!!'' tanyanya.
''Iya,, kamu siapa ya ?'' kata ku.
''Masa kamu lupa sama ku,, aku Hendra'' sahutnya lagi.
''Hendra,, mm,, ohh,, saya ingatt,, kamu kan yang dulu sekolah di SMP xxx itu kan!!'' jawabku.
''Iya benerr, sudah ingat sekarang,,'' katanya lagi.
''Iya,, iya,, hebat ya sekarang kamu sudah jadi dokter yang terkenal!! kataku.
Singkat cerita saya sudah berbaring siap untuk di periksa dan Hendra pun sudah bersiap dengan sarung tangan karet dan peralatan lainnya yang tidak ku ketahui namanya. Hendra mulai memegang dan menekan nekan perut ku, saya hanya merasa kegelian saja sampai suatu ketika Hendra menyentuh secara tidak sengaja ke payudara ku dan secara refleks tangan ku menepisnya, tampak wajah Hendra merah dan beberapa kali meminta maaf kepada ku.
''Iya,, ngga apa-apa Hen, aku tau kamu tidak sengaja'' kata ku. Padahal aku sangat senang sekali karena sudah lama aku tidak berhubungan badan, sudah dua minggu aku tidak melakukannya. Lalu aku bertanya kepadanya,
''Hen, kalau misalnya dalam usia kandungan tiga minggu aku melakukan hubungan badan, apakah tidak mengganggu janin dan keadaan aku??'' tanyaku.
''Ohh,, tidak apa-apa, asal tidak merasakan sakit dan rileks saja nikmati semuanya dan yang penting harus hati hati sekali agar tidak mengganggu janin'' kata Hendra.
Lalu dia mulai melihat keadaan liang kewanitaan ku , karena aku mengeluh sering keluar lendir putih, aku tau ini bukan tempatnya, seharusnya aku ke dokter kulit dan kelamin tapi tidak apa-apa deh, siapa tau dia mengerti sedikit banyak tentang hal itu. Sewaktu dia menyentuh liang kemaluan ku, terasa sangat enak sekali, tiba-tiba saja keinginan untuk melakukan hubungan seks kembali menggebu dan ketika dia memasukan alat yang aku tidak tau namanya kedalam vaginaku, terasa sangat nikmat dan aku sempat mendesah sedikit entah terdengar apa tidak oleh Hendra.
Hendra mencabut alat itu dengar cepat, dan aku tahan karena aku sangat menikmatinya dan aku mulai menggoyang-goyangkan tangan Hendra ke liang vaginaku, tampak wajahnya terheran-heran dan memerah, tampak juga keringatnya keluar. Lalu aku bertanya,
''Hen, kok mendadak kamu begitu tegang sekali, tolong Hen, puaskan aku Hen, tolong, soalnya aku udah dua miggu tidak melakukannya,, kamu mau kan Hen ?'' tanya ku kepada Hedra, dia tidak menjawab, terdiam saja, tampak wajahnya merah dan keringatnya begitu deras.
''Hen,, Henn,, kamu tidak apa-apa ? '' tanya ku.
''Ti,, ti,, tidak, aa,,ku tidak apa-apa,,!'' katanya. tapi wajahnya yang tegang, keringatnya tidak dapat ia sembunyikan.
Lalu saya bertanya lagi,
''Hen, kalau misalnya dalam usia kandungan tiga minggu aku melakukan hubungan badan, apakah tidak mengganggu janin dan keadaan aku??'' tanyaku.
''Ohh,, tidak apa-apa, asal tidak merasakan sakit dan rileks saja nikmati semuanya dan yang penting harus hati hati sekali agar tidak mengganggu janin'' kata Hendra.
Lalu dia mulai melihat keadaan liang kewanitaan ku , karena aku mengeluh sering keluar lendir putih, aku tau ini bukan tempatnya, seharusnya aku ke dokter kulit dan kelamin tapi tidak apa-apa deh, siapa tau dia mengerti sedikit banyak tentang hal itu. Sewaktu dia menyentuh liang kemaluan ku, terasa sangat enak sekali, tiba-tiba saja keinginan untuk melakukan hubungan seks kembali menggebu dan ketika dia memasukan alat yang aku tidak tau namanya kedalam vaginaku, terasa sangat nikmat dan aku sempat mendesah sedikit entah terdengar apa tidak oleh Hendra.
Hendra mencabut alat itu dengar cepat, dan aku tahan karena aku sangat menikmatinya dan aku mulai menggoyang-goyangkan tangan Hendra ke liang vaginaku, tampak wajahnya terheran-heran dan memerah, tampak juga keringatnya keluar. Lalu aku bertanya,
''Hen, kok mendadak kamu begitu tegang sekali, tolong Hen, puaskan aku Hen, tolong, soalnya aku udah dua miggu tidak melakukannya,, kamu mau kan Hen ?'' tanya ku kepada Hedra, dia tidak menjawab, terdiam saja, tampak wajahnya merah dan keringatnya begitu deras.
''Hen,, Henn,, kamu tidak apa-apa ? '' tanya ku.
''Ti,, ti,, tidak, aa,,ku tidak apa-apa,,!'' katanya. tapi wajahnya yang tegang, keringatnya tidak dapat ia sembunyikan.
Lalu saya bertanya lagi,
''Hen.. kamu mau kan puasin aku, aku ingin sekali Hen.. aku sudah lama tidak melakukannya, pinta saya kepada Hendra, ia masih tersendat-sendat lalu berkata,
''Tapi Reen.. aku tidak bisa'', jelas Hendra, aku mulai melirik kejantanannya. Wah.. ternyata sudah tegang, lalu ku remas-remas untuk memberinya rangsangan. Hendra mulai menikmatinya dan dia pun mulai berani menggoyangkan tangannya di liang kewanitaan aku, akupun mulai mendesah karena merasa enak dan melayang. KlikDisini :
Hendra mulai mencium bibirku dan lidah kami saling hisap, lalu ku buka reitsleting celananya dan baju dokternya ikut ku buka. Hendra tidak terlalu susah saat membuka bajuku karena bajuku telah dibuka oleh Hendra sebelumnya sewaktu memeriksa aku tadi, tinggal membuka bra ku ang masih menempel saja, yang tidak aku sangka Hendra sudah membenamkan wajahnya di liang kewanitaan ku.
''Ohh.. ohh.. sungguh enaknya'', desah ku, Hendra tampak asyik memainkan klitoris ku dan tangannya tidak ketinggalan memainkan puting dan payudara.
Setelah puas lalu giliran aku mengulum batang kemaluannya yang lumayan besar (kenapa ku sebut besar, karena aku tidak mengetahui besarnya kemaluan pria, yang aku tahu hanya punya suamiku) mulai dari menjilat hingga menghisapnya. Hendra sangat menikmati sekali hisapan yang ku lakukan, yang terdengar hanya desahan nikmat,
Setelah puas lalu giliran aku mengulum batang kemaluannya yang lumayan besar (kenapa ku sebut besar, karena aku tidak mengetahui besarnya kemaluan pria, yang aku tahu hanya punya suamiku) mulai dari menjilat hingga menghisapnya. Hendra sangat menikmati sekali hisapan yang ku lakukan, yang terdengar hanya desahan nikmat,
''Ssstt.. ahh.. emm.. ohh.. enak sekali Maureen enak.. kamu sungguh pinter sayang.. ohh..'' tak ketinggalan tangannya memainkan liang kewanitaan dan puting susu ku, jempol dan jari telunjuknya memainkan klitoris ku, sedangkan jari tengahnya masuk, karena makin lama semakin cepat Hendra memainkan jari tangannya, aku pun sudah mau keluar dan tak lama dari itu saya berteriak,
''Hen.. ohh.. sstt.. saya keluarr.. Hen.. ohh enak sekali..'' tanpa sadar aku menggigit batang penisnya Hendra, karena aku bagai tak sadarkan diri, Hendra pun berteriak keras sekali,
''Aaawww.. sakit'',
''Sorry.. sorry.. aku tidak sengaja'', aku pun tak bisa menahan tawa saya.
Lalu kami melanjutkan kembali permainan seks kami.
Lalu kami melanjutkan kembali permainan seks kami.
''Hen.. masukkan sekarang saja, saya sudah tidak tahan lagi..'' lalu dengan bimbinganku, aku mulai mengarahkan batang penisnya ke arah lubang vagina ku yang sudah basah oleh cairan dan ludah Hendra itu hingga membuat vaginaku basah dan licin. Lalu Hendra menempelkan kepala penisnya ke bibir vagina ku yang tampak merah, dia mulai mengayunkan pantatnya ke depan tapi aneh sekali tidak bisa masuk entah karena terlalu licin atau memang punya Hendra terlalu besar, dia mulai membuka bibir vaginaku dengan kedua tangannya, dengan begitu lubang kewanitaan saya terbuka lebar dan dia mulai mengarahkan batang penisnya, dengan satu sentakan saja batang kemaluannya sudah masuk.
''Aduhh.. sakit Hen..'' lalu Hendra mengambil sesuatu seperti cairan atau minyak, saya tidak mengetahuinya secara jelas dan Hendra pun mulai menggerakkan pantatnya maju mundur.
''Aduhh.. sakit Hen..'' lalu Hendra mengambil sesuatu seperti cairan atau minyak, saya tidak mengetahuinya secara jelas dan Hendra pun mulai menggerakkan pantatnya maju mundur.
''Ooohh.. uuhh.. hhmm.. sstt..'' desahku.
''Ayo terus sayang.. terus.. oohh.. kamu pinter.. Hen terus.. Hen.. terus sayang.. oohh..'' Hendra pun kelihatannya tidak mau kalah, dia terus mendesah keenakkan,
''Ooohh.. liang kewanitaan kamu masih sempit yah.. oohh.. enak sekali.. uuhh.. terus goyangkan pinggul kamu Reen.. terus sayang.. oohh.. sstt..''
Tak lama kemudian aku hendak keluar lagi.
Tak lama kemudian aku hendak keluar lagi.
''Hen.. cepat.. Hen.. goyang lebih cepat lagi.. lebih cepat Hen..'' dan,
''Ooohh.. Hen.. saya keluuarr lagi..'' saya mendesah panjang dan mengejang untuk beberapa saat sambil kakiku dilingkarkan di perutnya. Hendra pun mencabut batang kemaluannya dan bertanya pada saya,
''Reen kamu sudah pernah melakukan anal belum..??'' tanya Hendra.
''Belum pernah..'' jawab saya,
''Habis kelihatannya sakit sich'', lanjutku.
''Ohh yah sudah nggak apa-apa kalau begitu kita rubah yah dengan dogdy style'', bisiknya.
Lalu saya menungging dan Hendra mulai menusukkan batang penisnya dan sekarang ini kelihatannya Hendra tidak mengalami kesulitan untuk memasukkan batang penisnya, tampaknya Hendra sudah mau keluar karena goyangannya begitu cepat dan,
''Ooohh.. aahh.. sstt.. uuhh..'' Hendra pun menyemprotkan air maninya ke dalam vaginaku, tak lama kemudian saya pun keluar untuk ketiga kalinya dan kami pun terkulai lemas bersamaan dengan datangnya kenikmatan yang tiada tara ini. Batang kemaluan Hendra masih terbenam di dalam vaginaku.
Sesudah batang kemaluan Hendra mengecil saya melakukan kembali oral kepadanya, membersihkan sisa-sisa air sperma dan cairan yang saya hasilkan dan kami pun berbenah diri sambil membersihkan diri.
Sesudah batang kemaluan Hendra mengecil saya melakukan kembali oral kepadanya, membersihkan sisa-sisa air sperma dan cairan yang saya hasilkan dan kami pun berbenah diri sambil membersihkan diri.
''Hen.. terima kasih yah.. kamu sudah memuaskan saya kamu hebat Hen.'' Hendra pun mengucapkan terima kasih kepadaku, karena dia merasa puas bersamaku. Hendra lalu menuliskan resep untukku, sewaktu aku hendak membayarnya dia menolak dengan alasan yang tadi itu sudah merupakan bayaran yang sangat mahal katanya.
''Kalau begitu.. yah sudah'', pikirku. Aku pun pulang dan sewaktu aku melewati ruang tunggu ada beberapa pasien yang menunggu, rupanya tadi aku bercinta dengan Hendra cukup lama, dan aku baru menyadarinya,
''Ah.. cuek saja'', pikirku. Aku sering bercinta dengan Hendra sejak waktu itu tetapi sesudah suami saya pulang saya tidak pernah bercinta lagi dengannya. AgenBandarCeme.
Post a Comment