Saat Melakukan Interview
Saat Melakukan Interview
Saat aku lulus SMA aku nggak meneruskan pendidikanku. Bekerja mencari uang sudah pilihanku. Banyak pengalaman kerja yang aku dapatkan dari yang menjadi pelayan toko, penjaga konter, semua sudah kurasa. Memenuhi kebutuhan rumah, membantu Ibuku yang hanya buruh cuci dan setrika. Aku memiliki satu adik yang masih bersekolah dibangku sekolah menengah pertama. Ayahku sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Ibuku tulang punggung keluarga, jadi aku mau nggak mau aku harus membantu segala kebutuhan tang ada di rumah. Aku memiliki paras yang cantik, kulitku juga putih.Aku selalu mudah memperoleh pekerjaan, selain penampilanku, aku juga pandai berbicara dan menarik perhatian orang. Namun kini aku berkerja di sebuah klinik kecantikan. Padahal aku hanya lulus SMA, nggak seperti teman-temanku yang pernah berkuliah dan memiliki pengalaman tentang perawatan wajah. Dulu awalnya interview dengan Pak Kevin yang punya Klinik kecantikan.
Aku membranikan diri untuk mengirim lamaran ke klinik tersebut. Ya aku PD aja percaya jika aku lolos dan bisa bekerja di klinik itu. Penampilanku yang rapi dan menarik perhatian itu membuat aku semakin percaya diri. Waktu interview selama 3 hari dan semua terlewatkan dengan sangat lancar. Apalagi saingan aku wajah dan penampilannya jauh berbeda denganku.
Aku lebih cetar tentunya, setiap kali datang interview semua orang selalu saja memandangiku dari atas hingga ke bawah. Hari ke-3 itu penentuan diterima apa nggak nya. Dan saat itu harus berhadapan dengan pemilik klinik yaitu Pak Kevin. Ntah kenapa biasanya aku dapat nomor awal tetapi ini paling akhir. Aku menunggu berjam-jam namun aku harus tetap sabar.
Satu persatu masuk untuk wawancara langsung dengan pemilik klinik itu. Kira-kira 30 orang sudah memasuki ruangan itu. Masih tersisa 10 lagi, rasanya udah kucel make-up ku. Aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan memakai make-up kembali fresh. Seger rasanya udah nggak lengket lagi kembali dengan ke-PDan ku.
"Atas nama Weny,,," terdengar suara namaku dipanggil dengan lantang.
Aku memasuki ruangan yang hanya ada Pak Kevin pemilik klinik. Ketika awal masuk aku berjabar tangan dengannya, tampak wajahnya memandangiku dengan sedikit aneh. Memegangn tangganku juga lama sekali setelah itu aku duduk dan dia melepaskan tanganku.
Ketika aku duduk dia masih saja memandangiku dengan tajam. Pria yang kira-kira berumur 30 tahun itu sepertinya aneh karena selalu memandangiku dengan penuh makna. Aku hanya menundukkan kepala saja, pakaian yang aku kenakan memang seksi sesuai kriteria yang diinginkan. Mungkin dia terpesona dengan kecantikkan ku,
"Dengan nama Weny ya,? cantik sekali" katanya menggoda.
"Iya Pak,, hehe terima kasih Pak" sahutku.
Sekitar 30 menit Pak Kevin mewawancarai aku, anehnya lagi pertanyaannya nggak sesuai, dia bertanya yang menurutku nggak bergitu penting. Karena lebih kepada kepribadianku namun aku tetap menjawab semua pertanyaannya dengan baik. Sorotan matanya begitu tajam, aku semakin nggak mengerti apa yang dia pikirkan. Aku memang berpenampilan sexy dengan lipstick yang merah merona. Penampilan yang pas jika bekerja di klinik ini,
"Mbak Weny sebenarnya masih ada satu lagi sessionnya, yaitu cek kesehatan. Disini banyak berhadapan dengan pasien yang berbeda-beda keluhannya. Alat yang digunakan juga nggak sembarang alat. Takutnya kesehatan mbak Weny tidak mendukung,," kata Pak Kevin.
"Oh gitu ya Pak,, saya nurut aja Pak, yang penting saya bisa keterima sebagai karyawan disini." ucapku.
"Silahkan berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan saya cuci tangan terlebih dahulu ya Mbak," kata Pak Kevin.
Ternyata pas aku lihat papan namanya Pak Kevin itu seorang Dokter. Pantes aja dia mau ngecek kesehatan tubuhku. Aku langsung saja berbaring di tempat tidur itu. Pak Kevin nggak kunjung datang, aku gelisah kedinginan ACnya terasa banget. Terdengar Pak Kevin sedang mengunci pintu dan kemudian mendekati aku,
"Sebelumnya maaf ya Mbak,," tangan Pak Kevin membuka kancing bajuku.
Kala aku memakai kemeja, jas ketat dan rok mini. Toketku yang besar terlihat menonjol dan aku memakai rok yang sangat mini. Dia membuka kancing bajuku yang paling atas dan memasukkan stetiskop dia sentuh-sentuh dadaku dengan alatnya itu. Terus dia menekan alatnya, heran ngeceknya kok lama sekali. Semakin kebawah mengenai toketku, aku merasa geli.
Aku juga pernah ke dokter tapi ini kok lama sekali. Pak Kevin sepertinya ada maksud lain,
"Dengan nama Weny ya,? cantik sekali" katanya menggoda.
"Iya Pak,, hehe terima kasih Pak" sahutku.
Sekitar 30 menit Pak Kevin mewawancarai aku, anehnya lagi pertanyaannya nggak sesuai, dia bertanya yang menurutku nggak bergitu penting. Karena lebih kepada kepribadianku namun aku tetap menjawab semua pertanyaannya dengan baik. Sorotan matanya begitu tajam, aku semakin nggak mengerti apa yang dia pikirkan. Aku memang berpenampilan sexy dengan lipstick yang merah merona. Penampilan yang pas jika bekerja di klinik ini,
"Mbak Weny sebenarnya masih ada satu lagi sessionnya, yaitu cek kesehatan. Disini banyak berhadapan dengan pasien yang berbeda-beda keluhannya. Alat yang digunakan juga nggak sembarang alat. Takutnya kesehatan mbak Weny tidak mendukung,," kata Pak Kevin.
"Oh gitu ya Pak,, saya nurut aja Pak, yang penting saya bisa keterima sebagai karyawan disini." ucapku.
"Silahkan berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan saya cuci tangan terlebih dahulu ya Mbak," kata Pak Kevin.
Ternyata pas aku lihat papan namanya Pak Kevin itu seorang Dokter. Pantes aja dia mau ngecek kesehatan tubuhku. Aku langsung saja berbaring di tempat tidur itu. Pak Kevin nggak kunjung datang, aku gelisah kedinginan ACnya terasa banget. Terdengar Pak Kevin sedang mengunci pintu dan kemudian mendekati aku,
"Sebelumnya maaf ya Mbak,," tangan Pak Kevin membuka kancing bajuku.
Kala aku memakai kemeja, jas ketat dan rok mini. Toketku yang besar terlihat menonjol dan aku memakai rok yang sangat mini. Dia membuka kancing bajuku yang paling atas dan memasukkan stetiskop dia sentuh-sentuh dadaku dengan alatnya itu. Terus dia menekan alatnya, heran ngeceknya kok lama sekali. Semakin kebawah mengenai toketku, aku merasa geli.
Aku juga pernah ke dokter tapi ini kok lama sekali. Pak Kevin sepertinya ada maksud lain,
"Seksi, putih, bersih dan kenyal,," ucap Pak Kevin.
"Maksudnya Pak ???" tanyaku terkejut mendenger ucapan Pak Kevin.
"Kamu seksi, aku suka sama kamu,," tangannya membelai wajahku.
"Apa-apaan ini Pak, jangan seperti ini Pak,," ucapku dengan ketakutan.
"Udah nurut aja sama Bapak, nanti kamu pasti saya terima sebagai karyawan disini,,"
"Jangan Pak,, jangan lakukan ini,,"
Tampaknya Pak Kevin nggak menghiraukan perkataanku. Dia langsung mendekati wajahnya berada di depan wajahku. Aku tampak ketakutan dengan wajah ganas Pak Kevin. Bibirnya semakin dekat dengan bibirku dan akhirnya dia mengecup bibirku. KlikDisini :
"Maksudnya Pak ???" tanyaku terkejut mendenger ucapan Pak Kevin.
"Kamu seksi, aku suka sama kamu,," tangannya membelai wajahku.
"Apa-apaan ini Pak, jangan seperti ini Pak,," ucapku dengan ketakutan.
"Udah nurut aja sama Bapak, nanti kamu pasti saya terima sebagai karyawan disini,,"
"Jangan Pak,, jangan lakukan ini,,"
Tampaknya Pak Kevin nggak menghiraukan perkataanku. Dia langsung mendekati wajahnya berada di depan wajahku. Aku tampak ketakutan dengan wajah ganas Pak Kevin. Bibirnya semakin dekat dengan bibirku dan akhirnya dia mengecup bibirku. KlikDisini :
Aku nggak bisa menolaknya karena saat itu aku ketakutan dan yang ada dipikiranku aku harus bekerja disini. Terpaksa aku hanya terdiam sementara bibirku terus di kulus dengan lembut. Sesekali kepalaku bergerak dan ciuman itu lepas, namu Pak Kevin menarik wajahku kembali dia menciumi bibirku. Tangannya membuka kancing bajuku yang masih tertutup kemeja. Dari atas hingga kebawah sehingga aku nggak mengenakan baju. Dinginya ruangan membuat badanku terasa kaku. Sepertinya dia sengaja membuat ruangan ini menjadi dingin.
"Tenang saja Weny, malam ini aku akan menghangatkan tubuhmu,," kata Pak Kevin.
Aku masih saja terdiam, kemudian Pak Kevin meraba payudaraku. Kedua tangannya meraba-raba payudaraku hingga tubuhku bergetar karena sangat geli. Lalu dia mendekatkan wajahnya di depan kedua payudaraku dan langsung saja mencium dengan penuh kenafsuan.
"Aaahhhhhh Pak,,, aaaahhhhhh,,,"
Aku sedikit mendesah karena merasakan kenikmatan. Sebelumnya aku pernah melakukan hubungan seks dengan mantan pacarku. Lama-lama aku merasakan kenikmatan dengan berbagai belaian Pak Kevin. Tanpa perlawanan apapun aku hanya terbaring dengan manja. Pak Kevin berada diatasku sebelumnya dia melepas pakaiannya.
Walaupun sudah berumur Pak Kevin tampak gagah ketika nggak mengenakan baju. Aku lihat kulitnya juga bersih mulus, semulus kulitku. Aku lihat penis Pak Kevin mulai tegak ketika dia hanya mengenakan celana dalam. Ntah aku juga horny saat itu melihat kegagahan Pak Kevin. Setelah itu Pak Kevin langsung saja membuka Bra ku dan langsung meciumi payudaraku. Puting payudaraku di jilati dengan lidahnya. Tubuhku semain bergetar dibuat melayang.
"Aaaahhhhh,,, aaaaaahhhhhh,,, Pak,,, aahhh,,, oooohhh,,aaaahhhh,,," desahku.
Kedua payudara ku di jilati hingga aku lemas, kemudian dia mengulumnya. Seperti bayi yang sedang menyusu pada ibunya, Pak Kevin begitu beringas.
''Aaaaagggghhhhhhh,,, Pak,,, ooohh,,,, aaaggghhh,,, oohhhhh,,, Paaakkk,,, aaagghhhh,,,''
Desahan yang bisa aku ucapkan terus dia mencoba membuat aku semakin horny. Tubuhku dibelai dengan sangat lembut dan bibirnya semakin turun kebawah. Pusarku diciumi tubuhku semakin menggeliat manja,
"Aaahhhhh,,, Pak,,, aaaahhhhhhhh,,,,"
Lalu dia meraba melepaskan rok miniku secara perlahan. Tangannya meraba-raba vaginaku dari atas hingga ke bawah. Aku semakin tak kuasa menahan hawa nafsu yang sangat memuncak itu. Vagina ku terlihat dengan sedikit bulu jembutku. Jemarinya membuka lipatan demi lipatan vaginaku, dan aku mendesah keras,
"Aaaahhhhhhh,,, Pak…..aaaaahhhhh nikkmaaatt ahhhh,,,"
Jemarinya menyusuri bagian demi bagian dan akhirnya salah satu jarinya bisa masuk kedalam lubang vaginaku. Jarinya berhasil masuk dan berputar-putar didalam aku merasaka kenikmatan hingga mengluarkan cairan dari vaginaku,
"Oohhhh,,, aaahhh,,,, aaaaahh,,, ooohh,,, aaaaaakkkhhh,,, lagi Pak,,, aaaahhhh,"
Penis Pak Kevin memanjang dan siap untuk beraksi. Tampak dia melepaskan jemarinya dan mendekatkan penis tepat didepan mulutku. Dia meminta aku mengulum penisnya yang besar. Aku memasukkan penis itu ke dalam mulutku, dan aku kulum dengan lembut,
"Ooohhh enak sekali,,, aaahhh lebih masukkk lagi aaaaahhhhh,,,"
Tangan pak Kevin menekan kepalaku agar lebih menunduk dan seluruh penisnya mausk ke dalam mulutku. Sambil aku kocok penisnya dia tampak merasakan kenikmatan yang lebih. Dengan tiba-tiba dia melepas penisnya dan dia gesek-gesekkan di vaginaku. Perlahan dia masukkan penisnya ke dalam lubang vaginaku.
Perlahan tapi pasti karena sudah gak perawan lagi vaginaku mudah untuk dimasuki,
"Aaahhhhhh,,, aaaahhhhh,,, aaaaahhh,,,"
Dia menekan penisnya agar masuk kedalam vaginaku. Masuklah seluruh batang penis Pak Kevin ke dalam vaginaku. Dia menekan terus penisnya hingga mentok ke dalam vaginaku,
"Aaaahhhh,,, oohhh aakkkhhhh Pak,,, aaaahhh,,, ooohhh,,, terus Pak,,," desahku kenikmatan.
Kakiku diangkat ke atas dan mengangkang lebar. Penisnya keluar masuk membuat aku semakin memuncak. Tangan Pak Kevin nggak henti-hentinya meremas payudara ku dengan keras. Tubuhku menggeliat manja saat itu. Gerakan semakin keras penisnya serasa nggak bisa keluar lagi, tertancap di dalam vaginaku. Keringat bercucuran, dan dingin berubah menjadi kehangatan,
"Ooohhhhh,,, aaahhh,,,,"
"ooohhh,,, aahhh,,, ooohhhhhhhhhh,,,"
Aku beberapa kali mengeluarkan cairan dari vaginaku. Terlihat sangat basah aku sangat merasakan kenikmatan yang lebih. Tak lama kemudian Pak Kevin menegeluarkan spermanya,
"Ccrrroott,,, cccrrooot,,, crroott,,,"
Sperma itu keluar dan dia semprotkan dibibir dan tubuhku. Aku menelan sedikit sperma yang menempel di bibirku. Tubuhku banyak sperma sehingga terasa sangat lengket. Aku segera bangun dan membersihkan tubuhku sembari menggunakan pakaian kembali. Akupun dipastikan bekerja di klinik itu dengan gaji yang lumayan. Sejak saat itu aku dan Pak Kevin sering melakukan hubungan seks dan kemudian aku diberi uang tip olehnya. AgenBandarCeme.
Post a Comment